Jamkesus Terpadu, Persingkat Jalur Layanan Difabel

Ratusan difabel dari Kota Jogja menerima layanan kesehatan hingga menerima alat bantu dalam kegiatan yang digelar di kantor Jaminan Kesehatan Sosial (Jamkesos) Kota Yogyakarta, Kamis (10/3).

Hal ini berkaitan dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah menetapkan 15 titik pusat layanan Jaminan Kesehatan Khusus (Jamkesus) Terpadu. Layanan “One Stop Service” tersebut resmi diawali di Kota Yogyakarta pada hari Kamis ini.

Menurut M. Luthfi Husaini, M.kes. staf Bapel Jamkesos Kota Yogyakarta, melalui kegiatan ini penyandang disabilitas dapat menerima layanan kesehatan yang optimal dan nantinya dapat diakses secara berkesinambungan.

Luthfi menuturkan, selama ini keterbatasan mengakses layanan kesehatan masih menjadi keluhan sebagian besar para penyandang disabilitas di Kota Yogyakarta. Sedikitnya, para difabel membutuhkan waktu sepuluh sampai 15 hari untuk bisa mengakses layanan, misal pendaftaran jaminan kesehatan atau mendapat rujukan perawatan.

“Data kami, terdapat 1800 penyandang difabel di Kota Jogja. Untuk saat ini, di wilayah Kota Jogja bagian utara, kita telah mengalokasikan bantuan untuk penyandang difabel di Kecamatan Gondokusuman, Jetis dan Tegalrejo. Dalam pelayanan kepada difabel, Jamkesos Kota Jogja telah menyediakan kendaraan untuk jemput pasien sebanyak 12 unit,” ujarnya.

Ia menambahkan, karena para penyandang difabel tersebut harus mengurus macam-macam, misal kalau sakit harus ke puskesmas, baru minta rujuk ke rumah sakit dan lain sebagainya.

“Mereka memiliki keterbatasan fisik, geografis, dan transportasi, jadi kami mencoba mengembangkan metode pelayanan Jamkesus Terpadu ini, agar dapat mendekatkan pelayanan pada mereka,” terangnya.

Jamkesus Terpadu adalah sebuah layanan di satu lokasi, namun memungkinkan penyandang difabel menyelesaikan 10 langkah layanan. Difabel tidak perlu menghabiskan waktu selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu, hanya untuk mengurus administrasi kemudian mendapat layanan pemeriksaan kesehatan.

“Kami mentargetkan setiap kali pelayanan, dapat memberikan akses layanan Jamkesus Terpadu ini terhadap 100 difabel. Untuk itu dibutuhkan kerjasama dari lintas sektor,” pungkas Luthfi. (cok)