Agar Padu Kembangkan Kampung Wisata, Bappeda Kota Gelar FGD

Berangkat dari kesadaran akan pentingnya kebutuhan akan kawasan pendukung daerah tujuan wisata, Badan Perencaaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) bertajuk Keterpaduan Program Kampung Wisata Tahun 2016, yang bertempat di Gedung Yayasan Akper Notokusumo, Jl. Masjid No. 5 Pakualaman, Kota Yogyakarta, Rabu (30/03).

Kepala Bappeda Kota Yogyakarta Edy Muhammad, dalam sambutannya menjelaskan, maksud dilaksanakan FGD ini adalah supaya para pengelola kampung wisata dapat membuat suatu paket gabungan untuk menawarkan dan memperkenalkan kampung wisata kepada masyarakat khususnya para wisatawan.

“Agar upaya dari pihak-pihak terkait dalam pengembangan kampung wisata dapat berjalan dengan selaras,” ujarnya.

Selanjutnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Eko Suryo Maharsono, mengutarakan bahwa Disparbud Kota Yogyakarta sebagai instansi  yang mengkoordinir kampung wisata dan tempat-tempat wisata di Kota Yogyakarta, senantiasa berupaya meningkatkan pelayanan dan pengembangan potensi wisata, khususnya kampung wisata.

“Dinas juga berupaya untuk menjaga sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan untuk lebih lama tinggal dan selalu tertarik berkunjung ke Yogyakarta,” tukasnya.

Kemudian, Kelurahan Rejowinangun sebagai contoh pengembangan Kampung Wisata yang dinilai berhasil, dengan Lurah Retnaningtyas-nya, mengutarakan, kampung wisata Rejowinangun merupakan salah satu tujuan wisata alternatif yang ada di Kota Yogyakarta. Dengan beragam potensi yang dimiliki baik potensi seni budaya, kerajinan, kuliner maupun alamnya yang masih asri dengan pertanian dan peternakannya mampu membuat Rejowinangun menjadi salah satu alternatif wisata yang layak dikunjungi.

“Berbagai potensi dan inovasi di Rejowinangun sudah dikembangkan selama bertahun-tahun dan keberhasilan ini tak lepas dari sinergisme yang baik antara aparat pemerintah dan masyarakat setempat. Di Rejowinangun diterapkan lima sistem kluster agar potensi wilayah bisa berkembang dengan baik dan masyarakat bisa maju bersama. Klaster Kampung Budaya ada di RW 1 s.d 5, Kampung Kerajinan di RW 6 dan 7 dengan produk unik lukis kaca terbalik, Kampung Kuliner RW 10, Kampung Herbal RW 8 dan 9 dengan produk unggulan jamu J’GER, serta Kampung Agro RW 11, 12, dan 13,” pungkasnya. (cok)