Penataan Kawasan Malioboro Hari Ini Dimulai
Setelah selesai pengerjaan area parkir Abu Bakar Ali, mulai hari ini, selasa (19/4) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY dan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya akan memulai penataan kawasan pedestrian di Malioboro.
Kawasan penataan pedestrian akan dimulai dari Hotel Inna Garuda hingga Pasar Beringharjo. Penataan kawasan yang memiliki panjang dua kilometer tersebut meliputi pembuatan kawasan pejalan kaki yang ramah bagi penyandang disabilitas serta masyarakat maupun wisatawan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY, Rani Sjamsinarsi menerangkan untuk tahap awal, street furnitures akan dipasang bertahap dari depan hotel Inna Garuda ke arah selatan.
Adapun street furnitures yang dipasang yakni bangku, tempat sampah, pergola, lampu jalan, parkir sepeda, pembatas jalan berbentuk bollard, petunjuk jalan hingga pembatas pohon.
“Sedangkan untuk memperindang kawasan Malioboro, akan ditanami pohon berupa pohon gayam dan asam. Pohon gayam tersebut akan ditanam per 100 meter” ujarnya usai acara doa bersama dan potong tumpeng sebagai tanda dimulainya pembangunan penataan pedestrian kawasan Malioboro.
Sedangkan untuk pohon asam, lanjutnya akan ditanam per sembilan meter yang ditanam segaris lurus dengan pohon gayam.
"Karena proses besarnya membutuhkan waktu maka tanaman sebelumnya tetap ada. Sampai tanaman baru siap, baru tanaman lama yang tidak sesuai dipotong," terangnya.
Ia mengungkapkan untuk mengisi rongga antara pepohonan, pihaknya juga akan melakukan penanaman tanaman perdu.
Selain itu akan dipasang aksara Jawa (Hanacaraka) di samping setiap pohon gayam yang berurutan dari utara hingga selatan. Selain sebagai sarana edukasi aksara Jawa kepada wisatawan, aksara tersebut juga difungsikan untuk menunjukan posisi.
Sementara itu Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengaku Pemkot Yogya akan selalu konsisten dalam penataan Malioboro, mengingat masih dalam taraf penataan semuanya butuh proses.
Meski begitu, lanjutnya seandainya masih ada masyarakat yang parkir di sisi timur Malioboro akan di tindak tegas. Karena kawasan Malioboro khususnya di sisi timur harus steril dari parkir, termasuk saat malam hari.
Ia mengungkapkan nantinya, akan dilakukan penataan dari Jalan Margoutomo, Malioboro, Margomulyo, hingga Pangurakan.
"Tahun 2019 baru selesai semua sampai Pangurakan," ujarnya.
Ia menjelaskan jalan Malioboro adalah sebagai bagian sumbu imajiner filosofi zaman dahulu sangat menjadi ruang publik yang benar-benar nyaman. Baik untuk berjalan kaki, berekspresi kesenian, atau menjadi tempat diskusi.
”Bukan hanya menjadi kawasan pedestrian untuk jalan kaki semata. Malioboro merupakan bentuk dari slogan Yogyakarta berhati nyaman” katanya.
Kawasan semi pedestrian, lanjutnya, juga merupakan bentuk untuk mengembalikan banyak sejarah di Malioboro.
Walikota berharap masyarakat juga ikut mengawasi proses penataan, sehingga bisa berjalan sesuai rencana.
Siska, 19 tahun warga Bandung yang sedang berlibur di Kota Yogya mengungkapkan penataan Malioboro akan semakin menarik untuk para wisatawan. “Itulah yang harus dilakukan Jogja sebagai kota wisata” tandasnya.
Bagi yang belum mengunjungi Malioboro, lanjutnya, mereka pasti bakal tertarik untuk kembali lagi. ”Apalagi sekarang jejaring sosial sangat cepat menginformasikan. Kalau masyarakat puas, pasti membuat orang lain akan tertarik berkunjung ke Malioboro,” tandasnya (Han)