Peringati Hari Kartini, Pemkot Gelar Lomba Paduan Suara antar Organisasi Perempuan
Memperingati Hari Kartini 2016, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (KPMP) menggelar Lomba Paduan Suara antar Organisasi Perempuan . Perlombaan yang diikuti oleh 17 organsasi perempuan yang ada di Kota Yogyakarta ini diselenggarakan pada hari Selasa (19/4) pagi bertempat di Grha Pandawa, Kompleks Balaikota Yogyakarta.
Menurut Kepala Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta, Tri Kirana Muslidatun, melalui lomba ini, diharapkan musik tidak hanya sebagai bentuk karya seni yang dilombakan semata, namun mampu membawa perubahan positif ke masyarakat “Musik adalah media komunikasi universal, musik dapat digunakan untuk menyampaikan pesan. Melalui musik pula manusia dapat menyampaikan pesan-pesan positif yang mampu memberikan semangat untuk melakukan gerakan perubahan” Ungkap wanita yang akrab disapa Ana Haryadi tersebut ketika membuka lomba.
Lebih lanjut, Ana Haryadi berharap kegiatan ini mampu memberikan dampak yang nyata untuk mendukung kaum perempuan untuk mengaktualisasikan diri mereka dalam berbagai kegiatan “Nantinya diharapkan perempuan lebih mampu mengaktualisasikan diri mereka di berbagai bidang dan berpartisipasi dalam pembangunan Kota Yogyakarta. Perempuan merupakan sentra pembangunan, terutama dalam membangun perilaku generasi muda. Semangat menyanyi dalam lomba ini harus iikuti dengan semangat mendidik” Tegas Ana Haryadi.
Sementara itu, menurut Kepala KPMP Kota Yogyakarta, Lucy Irawati, perlombaan yang sudah diselenggarakan selama dua tahun belakangan ini juga dimaksudkan untuk membangun komuinikasi serta meningkatkan kerjasama antara organisasi perempuan di Kota Yogyakarta sehingga nantinya mampu menjadi penggerak di organisasinya serta membangun SDM perempuan menjadi agen perubahan dalam pembangunan “Perempuan bukan lagi obyek pembangunan, namun harus mampu menjadi agent of change, mampu berperan serta dalam pembangunan” Tandas Lucy.
Dalam lomba yang memperebutkan sembilan gelar ini, juara satu hingga harapan ketiga dinilai melalui materi, teknik, harmonisasi, interpretasi, dan penampilan. Tiga gelar lainnya diserahkan kepada dirijen terbaik, aranjer terbaik, serta juara favorit. Penilaian dilakukan oleh tiga juri yang berasal dari dunia tarik suara, yakni Pancasona Aji, Endah Prasetyani, dan Heru Kuswantoro. Juara pertama direbut oleh PHRI, sementara juara kedua dan ketiga diraih oleh TP PKK Gedongtengen dan TP PKK Mergangsan. Sebagai juara harapan satu, dua, dan tiga yakni TP PKK Danurejan, TP PKK Mantrijeron, dan TP PKKK Pakualaman. Sementara aransemen terbaik diraih oleh Dharma Wanita DPR, Juara favorit direbut oleh Aisyiyah, dan dirijen favorit dari TP PKK Gedongtengen. (ams)