Pada hari Senin (2/5/16) bertempat di Kecamatan Tegalrejo dilakukan penilaian administrasi  terhadap TP UKS Kecamatan Tegalrejo dalam rangka Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Nasional. Tim penilai lomba berasal dari 4 kementerian pusat, yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Agama. Hal ini sesuai dengan hasil SKB 4 menteri tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS  bahwa 4 kementerian itu yang melakukan pembinaan dan pengembangan UKS.

Selain tim penilai dari pusat, acara tersebut dihadiri oleh seluruh Kepala Sekolah se Kecamatan Tegalrejo, Forum Pimpinan Daerah Kecamatan Tegalrejo, Pengurus TP UKS Kecamatan Tegalrejo, Pengurus TP UKS Kota dan Pemda DIY serta Lurah se Kecamatan Tegalrejo. Sebelum  sambutan yang diberikan oleh Camat Tegalrejo, terlebih dahulu disampaikan buku profil TP UKS Kecamatan Tegalrejo yang diterima oleh Ketua Tim Penilai LSS Tahun 2016, Drs. Agus Suharyanto dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selanjutnya, dalam sambutannya Camat Tegalrejo Sutini Sri Lestari mengatakan bahwa kedatangan tim penilai bukan sekedar menilai dalam rangka lomba melainkan juga melakukan pembinaan terhadap TP UKS Kecamatan Tegalrejo.“Kedatangan Tim Penilai ke Kecamatan Tegalrejo kami anggap sebagai bagian dari pembinaan sehingga ke depan TP UKS Kecamatan Tegalrejo akan menjadi lebih baik lagi,” tambah Sutini.

Setelah Camat memberikan presentasi tentang TP UKS Kecamatan Tegalrejo,  dilanjutkan penilaian administrasi di sekretariat TP UKS Kecamatan Tegalrejo. Disana, tim disuguhi berbagai data dan materi terkait kegiatan TP UKS Kecamatan Tegalrejo sepanjang tahun 2015-2016. Materi yang menarik adalah terkait telah dilaksanakannya Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD) Tingkat Dasar bagi guru UKS dan Pengurus TP UKS.

Diakhir acara, Ketua Tim Penilai LSS Agus Suharyanto memberikan evaluasi tentang TP UKS Kecamatan Tegalrejo. “Secara administrasi apa yang disampaikan dan disajikan oleh TP UKS Kecamatan Tegalrejo sudah baik, hanya kedalaman materi yang belum tersedia. Misal tentang data jumlah guru UKS dan jumlah guru UKS yang terlatih hingga belum dilakukannya monitoring dan evaluasi program,”ujar penilai dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini. (@mix/Kurniawan Sapta kec.Tegalrejo)