Faber-Castell Turut Perkuat Atmosfer Seni dan Budaya Jogja

Produsen alat tulis terbesar dan tertua di dunia Faber-Castell mendukung pembentukan generasi kreatif di Indonesia, melalui serangkaian kegiatan lomba gambar dan pameran untuk anak-anak Indonesia.

Kali ini Faber-Castell menyambangi kota Jogja dengan mengadakan acara Pameran Seni yang bertajuk “Kreativitas Tanpa Batas” yang berlangsung dari Rabu hingga Senin (18 - 23 Mei 2016) di Atrium Jogja City Mall.

Brand Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Fransiska Remila menjelaskan bahwa kegiatan ini juga sebagai bentuk apresiasi kepada semua karya dari semua kegiatan yang pernah dilakukan oleh Faber-Castell sebelumnya, dari lomba gambar hingga menulis cerita pendek.

“Dalam kegiatan ini, selain akan menampilkan karya-karya pemenang lomba, akan dihadirkan juga karya-karya instalasi dengan menggunakan medium pensil hasil karya seniman asal Jerman Kerstin Schulz, salah satunya adalah instalasi gaun yang terbuat dari 5000 batang pensil Faber-Castell. Indonesia merupakan negara ketiga di Asia yang mendatangkan karya ini selain Jepang dan Singapura,” ujarnya.

Ia menambahkan, perkembangan di negara maju menunjukkan proses kreatif telah berubah dari Creative Thinking ke Creative Making. Artinya kreativitas bukan lagi diukur dari ide tetapi produk secara nyata, hal ini yang mendasari perlunya asa aktualisasi ide diantaranya melalui sebuah pameran.

Sementara itu, Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti yang membuka pameran menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada PT.Faber-Castell International Indonesia sebagai salah satu produsen pensil di Indonesia, yang telah ikut memperkuat, sekaligus mempertahankan atmosfer seni dan budaya di Yogyakarta melalui penyelenggaraan pameran kali ini.

“Marilah kita gunakan pensil sebagai alat yang sederhana namun penuh makna. Sebab pensil adalah media ekspresi dan sumber imajinasi kita, alat mencurahkan suara hati, dan melalui pensil dapat pula menjadi senjata kita untuk melawan ruang keterbatasan sehingga dapat memunculkan daya kreatifitas tanpa batas,” pungkasnya. (cok)