Fokus Kerja Nyata dan Mandiri Hadapi Tantangan Bangsa
Walikota Yogyakarta, Drs H Haryadi Suyuti bertindak selaku Inspektur Upacara dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional Ke-108 Tahun 2016 di Halaman Museum Perjuangan Yogyakarta. Upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini mengambil tema Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewuiudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter. Dengan tema ini kita ingin menunjukkan bahwa tantangan apapun yang kita hadapi saat ini harus kita jawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata secara mandiri dan berkarakter.
Di hadapan peserta upacara yang terdiri dari jajaran staf Museum Perjuangan, pelajar dan tokoh masyarakat, Walikota Yogyakarta, Drs H Haryadi Suyuti membacakan sambutan dari Menkominfo RI. Komitmen terhadap NKRI ini penting kita tegaskan kembali pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 ini mengingat setelah sekian lama berdiri sebagai bangsa, ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI tidak selangkah pun surut.
Bahkan melalui kemajuan teknologi digital, ancaman radikalisme dan terorisme, misalnya, mendapatkan medium baru untuk penyebaran paham dan praktiknya. Selain itu, kita juga menghadapi permasalahan ketahanan bangsa secara kultural. “Munculnya kekerasan dan pornografi, misalnya, terutama yang terjadi pada generasi yang masih sangat belia, adalah satu dari beberapa permasalahan kultural utama bangsa ini yang akhir-akhir ini mengemuka dan memprihatinkan,” ujarnya.
Lagi-lagi, medium baru teknologi digital berperan penting dalam penyebaran informasi, baik positif maupun negatif, secara cepat dan massif. Ketika berbicara tentang lanskap dunia dalam konteks teknologi digital tersebut, kita juga menghadapi problem kaburnya batas-batas fisik antara domestik dan internasional. Potensi pergaulan dan kerja sama saling menguntungkan akibat relasi dengan dunia internasional tumbuh makin intens, tetapi juga sekaligus makin rentan terhadap penyusupan ancaman terhadap keutuhan NKRI dari luar wilayah negeri ini.
Lebih lanjut Walikota mengemukakan kini bukan saatnya lagi mengedepankan hal-hal sekadar pengembangan wacana yang sifatnya seremonial dan tidak produktif. Kini saatnya bekerja nyata dan mandiri dengan cara-cara baru penuh inisiatif bukan hanya mempertahankan dan membenarkan cara-cara lama sebagaimana yang telah dipraktikkan selama ini. Hanya karena telah menjadi kebiasaan sehari-hari, bukan berarti sesuatu telah benar dan bermanfaat. Kita harus membiasakan yang benar dan bukan sekadar membenarkan yang biasa.