Sambut Ramadan 1437 H, Kampung Wisata Warungboto Gelar Merti Tuk Umbul
Menyambut Bulan Suci Ramadan 1437 H, Kampung Wisata Warto Wisata Warungboto bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta menggelar kegiatan Merti Tuk Umbul pada hari Minggu (22/5) sore bertempat di wilayah RT 38 Kelurahan Warungoboto. Kegiatan rutin tahunan ini mengangkat sebuah tradisi masyarakat menjelang bulan suci ramadan, yakni padusan atau mandi besar mensucikan diri dari hadas dan najis yang bermakna bahwa seseorang bersiap menunaikan ibadah puasa ramadan “Makna dari Merti Tuk Umbul adalah supaya masyarakat, khususnya masyarakat Jawa siap secara lahir dan bathin memasuki Bulan Ramadan dengan padusan. Hal ini digambarkan melalui sendratari padusan yang dibawakan oleh generasi muda Warungboto” Tutur Ketua Kampung Wisata Warto Wisata, Purnomo.
Kegiatan ini sendiri diawali dengan arak-arakan air dari Tuk Umbul serta Jodang Ramadan yang dikawal oleh Bregada Wira Tirta Brata beserta berbagai komponen masyarakat Warungboto dan dipungkasi dengan dituangkannya air ke sumur buatan yang ada di kawasan Bentara Budaya Mreti Tuk Umbul “Air suci yang diambil dari tuk lanang dan tuk wadon ini nantinya akan dituangkan di area acara Mreti Tuk Umbul sebagai simbol bersatunya pria dan wanita sebagai sumber kehidupan, sementara Jodang Ramadan berisi seperangkat alat sholat sebagai pertanda kesiapan menjalankan ibadah ritual di Bulan Ramadan akan dibagikan ke masyarakat” Tambah Purnomo.
Sementara itu Camat Umbulharjo, Drs. H. Mardjuki mengatakan, tahun ini penyelenggaraan Merti Tuk Umbul diadakan di wilayah RT 38 karena saat ini Tuk Umbul sendiri tengah mengalami revitalisasi, selain itu dengan diselenggarakannya acara ini di RT 38 yang merupakan kawasan Kampung Wisata Warungoboto, diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal Warungboto beserta berbagai potensinya “Saat ini Tuk Umbul tengah dipugar oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DI Yogyakarta. Nantinya situs ini akan kembali megah dan hasilnya diharapkan mampu menjadikan Tuk Umbul sebagai salah satu destinasi wisata dan menghasilkan pemasukan bagi warga Warungboto” Kata Mardjuki dalam sambutannya.
Kawasan Cagar Wisata Tuk Umbul atau yang lebih dikenal dengan sebutan Situs Warungboto dulunya merupakan pesanggrahan atau tempat peristirahatan Sultan Hamengku Buwono II beserta keluarganya. Saat ini tengah dilakukan upaya restorasi terhadap bangunan yang terletak di sisi barat dan timur Sungai Gajah Wong oleh BPCB.
Mreti Tuk Umbul atau yang berarti menjaga membersihkan Umbul merupakan salah satu upaya budaya yang dilakukan oleh warga masyarakat warungboto untuk memunculkan kembali nuansa tradisi dan sekaligus memperkenalkan kepada khalayak ramai mengenai keberadaan cagar budaya ini. Lebih dari itu, Mreti Tuk Umbul juga merupakan sebuah wadah bagi para penduduk untuk mengikat tali silaturahmi serda menumbuhkan rasa tepa selira.
Pada penyelenggaraan kali ini, Merti Tuk Umbul turut dimeriahkan oleh lomba selfie di area Kampung Wisata Warungboto serta festival kuliner masakan khas Warungboto yang bercitarasa baceman. Selain itu acara juga diramaikan oleh Karawitan Laras “Lupat” dan Grup Musik Warto Plus yang membawakan lagu-lagu dari Koes Ploes. (ams)