RS. PRATAMA Rumah Sakit Tanpa Kelas Berfasilitas  Bintang

Rumah Sakit Pratama  atau dalam nomen klatur  disebut Unit Pelaksana Teknis (UPT)  Rumah Sakit Kelas D “Pratama”  telah diresmikan oleh Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti pada tanggal 2 Juni 2016. Dengan demikian pelayanan di  Rumah Sakit Pratama yang  beralamat di Jalan Kolonel Sugioyo No. 88 Yogyakarta, kode pos 55153, dan bernomor telpon (0274) 373249 itupun  mulai dibuka untuk masyarakat umum.

Rumah sakit (RS)  Pratama didirikan di atas Puskesmas Mergangsan, dengan luas tanah sebesar 3271,26 meter persegi dan  luas bangunan  10.085,09 meter persegi. Gedung ini terdiri dari lima  lantai dan satu basemen.  Pembangunan RS. Pratama beserta sarana prasarana serta biaya operasional didanai dengan menggunakan APBD Kota Yogyakarta. Anggaran yang telah digunakan meliputi anggaran pembangunan fisik gedung dan angagran untuk sarana prasarana berupa alat kesehatan dan non kesehatan.

Di area ini juga sebelum RS. Pratama telah berdiri klinik bersalin  Tresnowati.  Dr Fita Yulia Kisworini M.Kes  mengatakan  sejarah mencatat  pada tanggal 1 Oktober  1987 klinik bersalin Tresnowati telah membidani lahirnya Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta atau dikenal dengan  RSU Jogjakarta di jalan Wirosaban.

Dr Fita Yulia Kisworini M.Kes  atau biasa disapa dr. Fita  menjelaskan rumah sakit tanpa kelas ini memiliki  beberapa layanan seperti  Layanan Unit Gawat Darurat (UGD) 24 Jam. Layanan ini ditangani oleh Tim UGD yang terlatih dan cekatan. Personil yang bertugas memiliki sertifikat kegawatdaruratan diantaranya Advanced Cardiac Life Support (ACLS), Advanced Trauma Life Support (ATLS), (GELS), Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD).

Pelayanan Poliklinik.  RS. Pratama memberikan pelayanan di Poliklinik dari hari Senin hingga Sabtu, dengan jam buka hari Senin – Kamis dari jam 7.30 sampai 14.30, hari Jumat dimulai jam 7.30 sampai 10.30 dan hari Sabtu, jam 730 sampai 11.00. Pelayanan di Polkinik meliputi klinik umum, klinik gigi, klinik anak, klinik penyakit dalam, klinik kandungan dan kebidanan. Pihak rumah sakit Pratama juga menyediakan ruang tunggu yang luas dan nyaman bagi pasien dan pengantar.

Pelayanan Persalinan 24 jam. RS. Pratama  memberikan pelayanan 24 jam kepada para ibu yang kan melahirkan. RS. Pratama   menyediakan dua buah ruangan bersalin dengan fasilitas pendukung kegawatdaruratan maternal dan perinatal.  Pelayanan operasi Caesar juga disediakan. Ruangan persalinan dibuat senyaman mungkin. Tempat tidur persalinan dan alat-alat medis pendukung persalinan tersedia lengkap di ruangan ini.

Pelayanan Bedah. Pelayanan bedah khususnya bedah kandungan dan kebidanan RS. Pratama menyediakan dokter spesialis obsgin perempuan. Sedangkan pelayanan bedah gigi dan mulut dilayani oleh dokter gigi spsialis bedah mulut.

Pelayanan Rawat Inap.  Rumah Sakit Pratama menyediakan 80 tempat tidur. Ruang perawatan rawat inap yang cukup luas dengan maksimal 6 tempat di setiap bangsal. RS, Pratama melayani perawatan rawat inap untuk pasien anak, penyakit dalam, kandungan dan kebidanan, bedah gigi dan mulut, perinatologi, dan HCU.

Pelayanan Penunjang. RS. Ptratama  menyediakan pelayanan penunjang berupa laboratorium Patologi klinik, Radiologi (Rontgen dan USG), Farmasi, Pemularasan jenazah dan unit Ambulance.

Layanan ini sudah dapat diakses secara langsung melalui jaminan kesehatan yang ada baik jaminan Kesehatan Nasional (Jamkesnas), Jaminan Kesehatan Sosial, (Jamkesos), Jamkesda, maupun Jaminan kesehatan khsusus (Jamkesus) bagi penyandang Defabel.

Dr. Fita mengatakan bahwa pembangunan Rumah Sakit Pratama merupakan wujud dari komitmen  Pemerintah Kota Yogyakarta dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kota Yogyakarta.  “Pembangunan RS. Kelas D Pratama ini  merupakan jawaban atas permasalahan masih belum adanya Rumah Sakit rujukan pertama milik pemerintah kota Yogyakarta, sehingga menjadi beban rumah sakit kelas diatasnya.  Ini tidak sesuai dengan sistem rujukan berjenjang  yang diamanatkan dalam Jaminan kesehatan nasional. Pemkot telah berkomitmen untuk menyediakan fasiliatas layanan kesehatan yang bermutu terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu pembanguan RS. Kelas D Pratama ini menjadi suatu prioritas  yang harus segera diwujudkan,”ujar Fita..

Dikatakan, Rumah Sakit yang dibangun dengan visi menjadi Rumah sakit yang bermutu tejangkau, berbudaya dan menjadi kebanggaan masyarakat kota Yogyakarta.  Untuk mencapai visi tersebut  RS. Pratama menetapkan dan menjalankan visi misinya yakni : Mengedepankan keamanan dan keselamatan pasien, dan petugas dalam memberikan pelayanan. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan sesuai standar. Memenuhi kebutuhan tenaga rumah sakit sesuai standar, Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dann keterampilan Sumber Daya Manusia Rumah sakit secara berkesinambungan. Membanguan dan mengembangkan sistem informasi manajemen rumah sakit dalam rangka mendukung pelayanan yang cepat akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Meningkatkan komitmen bersama antar unit pelayanan untuk mewujudkan pelayanan prima  dan keomprehensip. Memberikan pelayanan kesehatan yang terstandar dan berorientasi kepada kebutuhan pelanggan. Mewujudkan manajemen rumah sakit yang unggul dan berbudaya.

Motif Batik Jogja Ada di Penamaan Ruangan dan Instalasi

Untuk memberi warna dan aksen  Yogyakarta Istimewa yang berbudaya,  pemberian nama pada  ruangan, instalasi maupun bangsal mengunakan nama motif batik Yogyakarta. Motif batik itu disesuaikan dengan fungsi masing-masing ruangan atau jenis layanan yang diberikan di ruangan tersebut. “Sebagai contohnya,  instalasi rawat jalan kita berikan nama  Truntum Sri Kuncoro yang bermakna menuntun agar mengarungi bahtera kebahagiaan. Harapannya pasien pasien yang datang kesini akan kembali sehat dan sejahtera,” terang Fita.

Instalasi gawat darurat diberinama  Udan Liris yang bermakna agar terhindar dari mara bahaya dan hal-hal buruk.  Bansal dewasa kita berinama  Gringsing.  Bermakna menolak segala macam  penyakit. Gringsing berasal dari kata Gring sakit dan Sing tidak. Harapannya pasien yang masuk ke rumah sakit ini akan keluar dengan sehat waras. Bangsal Maternal (persalinan) diberikan nama Sidomukti Luhur.  Bermakna kebahagiaan seorang calon ibu yang akan dikaruniai  seorang anak.

Rumah Sakit tanpa kelas Pratama ini sangat diharapkan banyak masyarakat Kota Yogyakarta. “Semoga kehadirannya rumah sakit yang tata kelolanya baik dari awal, dapat menghasilkan output hasil Rumah Sakit yang bagus pula,”demikian dikatakan Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti pada saat peresmian. Walikota meyakinkan bahwa proses pendirian rumah sakit Pratama semuanya bagus. Semua proses dari awal hingga diresmikan selalu didampingi oleh Millennium Challenge Account-Indonesia (MCA-Indonesia) .”Tidak ada  macam-macam. Mudah mudahan dengan proses yang bagus ini dapat menghasilkan output hasil Rumah Sakit yang bagus pula.  Kalau rumah sakitnya bagus, tentunya barokah.  Sak durunge mlebu, wes mari (sebelum masuk sudah sehat). Tidak perlu ke sini.  Nek kepepte (kalau kepepet) kesini gak apa apa,” doa Walikota.

Momentum peresmian RS. Pratama ini menurut Walikota  akan mengisi tema hari ulang tahun Pemerintah Kota Yogyakarta yang ke 69  yakni ‘Kami Siap Memrikan Pelayanan Terbaik’. “Mudah-mudahan tekad ini bukan omong kosong tetapi spirit yang disertai dengan harapan dan doa,” ujar Walikota. Ditambahkan peresmian RS. Pratama ini menjelang ulang tahun ke-69 Pemerntah Kota Yogyakarta merupakan Kado terindah dari Pemkot Yogyakarta untuk warga masyarakat kota Yogyakarta.

Haryadi  menegaskan bahwa rumah sakit ini adalah rumah sakit tanpa kelas  akan tetapi bukan berarti asal-asalan dalam memberikan pelayanan. Semuanya ditangani oleh orang yang profesional dan ahli dibidangnya.  “Disini jangan cari kelas. Karena, kelasnya sama semuanya. Artinya sama, bukan berarti ngawur (dalam memberikan pelayanan). Nanti ini bisa dilihat. Semunaya oke. Semuanya sama,” pungkas Haryadi. (@mix)