Ngarak Sewu Apem Tradisi Warga Tahunan Sambut Ramadhan

Untuk menyambut datangnya bulan suci ramadhan Kelurahan Tahunan menggelar tradisi yang selalu mereka uri-uri, yakni grebebg apem, seperti di tahun tahun sebelumnya, gunungan berisi ribuan apem akan disiapkan untuk jadi rebutan masyarakat yang hadir.

Gunungan apem dibuat dengan ukuran diameter 3.5x3.5 meter dan tinggi 3,5 meter. Gunungan berbentuk tumpeng raksasa ini dipenuhi sekitar 2 ribu lebih apem.

Ketua Panitia acara tersebut, Budi Yuliarso mengatakan acara tersebut memang menjadi acara tahunan yang dilakukan menjelang bulan Ramadhan. “Acara grebeg apem sudah menjadi tradisi menjelang datangnya bulan suci Ramadhan” ungkapnya, Sabtu (4/6) di Tahunan.

Menurutnya tradisi tersebut memiliki makna saling memaafkan dimana kue apem menjadi simbol memaafkan bagi warga Yogyakarta.

“Kegiatan seperti ini digelar setiap tahun karena ini sudah tradisi. Maknanya apem dari bahasa arab berarti saling memaafkan,”

Selain kue apem, terdapat beberapa makanan khas ruwahan jelang ramadhan seperti ketan putih dan kolak. Puncak dari festival ini yakni akan dilakukan pawai dengan mengarak ribuan kue apem mengelilingi kampung untuk dapat dinikmati bersama warga.

Ia menambahkan kegiatan tersebut juga untuk melestarikan tradisi Apeman di wilayah Kelurahan Tahunan serta mengenalkan dan mengajak generasi muda untuk ikut bersama-sama menjaga adat tradisi agar tidak  hilang dan punah.

Ia berharap, kegiatan yang telah dilakukan turun temurun tersebut dapat semakin melestarikan budaya membuat apem atau apeman oleh masyarakat Tahunan menjelang Ramadhan.

“Kami pun ingin mengenalkan dan mengajak generasi muda di kampung ini untuk bersama-sama ikut menjaga adat tradisi agar tidak punah” katanya. (Han)