Pemkot Jogja Gelar Buka Bersama dan Rayakan Ulang Tahun dengan Sederhana
Suasana penuh kesederhanaan nan akrab tampak dalam acara Buka Puasa Bersama yang bertempat di Grha Pandawa, Kompleks Balaikota Yogyakarta, Selasa malam (7/6). Kegiatan Buka Bersama tersebut sekaligus dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun Pemerintah Kota Yogyakarta yang Ke-69 yang diperingati setiap tanggal 7 Juni. Tema dari perayaan HUT ini adalah "Berikan Pelayanan Terbaik".
Dalam sambutannya, Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti menyampaikan bahwa perjalanan usia 69 tahun Pemerintah Kota Yogyakarta menunjukkan usia yang sudah cukup matang bagi satu bentuk sistem pemerintahan. Saat ini Kota Yogyakarta terus tumbuh berkembang, masyarakat bergerak lebih dinamis, pemerintahan berlanjut dan kita bersyukur bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta dari waktu ke waktu relatif mampu mendekatkan dengan harapan masyarakat.
“Dari waktu ke waktu semangat pemerintahan harus menyesuaikan dengan tuntutan jaman. Dengan spirit awal “Pangreh Projo” yang artinya menjalankan pemerintahan dengan semangat memerintah atau mengarahkan, bergeser pada spirirt “Pamong Projo” pada era tahun 70-an sampai akhir tahun 90-an yang artinya mengedepankan semangat “Hangemong Wargo” dan kemudian mau tidak mau saat ini kita dituntut untuk mengusung spirit “Pramu Projo” yang artinya pemerintah sebagai pelayan warga masyarakat dimana perubahan spirit pelaksanaan pemerintahan tersebut mengharuskan sikap adaptif terhadap tuntutan jaman, tumbuhnya sikap kritis masyarakat dan tuntutan fungsi pemerintahan pada era sekarang ini,” tuturnya.
Walikota menambahkan, pada prinsipnya terdapat 2 hal utama dalam membangun budaya kerja yang adaptif dan selalu menyesuaikan dengan tantangan jaman dimaksud. Pertama, adalah membangun pemahaman internal bahwa spirirt pelayanan yang harus dilakukan hendaknya dilatarbelakangi sikap aktif, inovatif, selalu belajar, hati-hati dengan menempatkan setiap langkah pada koridor regulasi yang ditetapkan. Pada dimensi ini yang harus disadari oleh semua aparat adalah demikian banyak regulasi, aturan hukum, kisi-kisi yang mengatur semua aktifitas dan langkah-langkah kebijakan aparatur dimana apapun bentuk regulasi tersebut pada umumnya adalah dinamik pada kurun waktu tertentu dan dominan mengandung aspek hukum.
Kedua, adalah membangun pemahaman eksternal dan lingkungan di sekitar kita bahwa sebagus-bagusnya out put kinerja yang bisa kita hasilkan harus kita sadari tidak akan mampu menyamai atau bahkan melampaui harapan publik. Terlebih mereka yang mendudukkan diri sebagai warga Kota Yogyakarta tidak terbatas pada warga yang memiliki dokumen admistratif sebagai warga Kota Yogyakarta, dimana “tingkat kecintaan” warga terhadap kotanya demikian tinggi.
Pada kesempatan tersebut juga diputarkan film yang merefleksikan perjalanan Pemkot Jogja selama 69 Tahun ini serta pemotongan tumpeng oleh Walikota. (cok)