Harga Daging Sapi Tinggi, Bulog Bersama TPID Kota Jogja Lakukan Operasi Pasar, Rp.95 Ribu/Kilogram
Badan Urusan Logistik Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan operasi pasar daging sapi segar. Sebanyak 60 ekor sapi sudah disiapkan Bulog untuk menyikapi melonjaknya harga daging sapi di wilayah DIY.
“Kami (Bulog) telah menyiapkan 60 ekor sapi. Setiap hari rencana akan disembeli 2 ekor,” ujar Kepala Bulog Divre DIY, M Sugit Tedjo Mulyono saat dilakukan operasi pasar daging sapi di sisi timur pasar Beringharjo Yogyakarta, Kamis,(09/06).
Menurut Sugit, diawal pelaksanaan operasi pasar Bulog hanya menyediakan sebanyak 297 kilogram daging sapi segar. “Selanjutnya, kita akan melihat animo warga masyarakat. Kalau animonya baik dan banyak yang beli kita (Bulog) akan memotong dua ekor setiap hari,” tambah Sugit. Dikatakan, selama bulan Ramadhan ini Bulog akan terus melakukan operasi pasar bertempat di sisi timur pasar Beringharjo Yoyakarta. Bulog juga akan pengambangkan ke pasar lain di wilayah dan kabupaten di DIY.
Sugit mengatakan semula Bulog akan menyediakan daging sapi beku impor. Namun atas permintaan Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti agar Bulog menyediakan daging sapi segar lokal, maka Bulogpun menyanggupi dengan membeli 60 ekor sapi lokal siap potong. “Kami coba melakukan survei ternyata respon masyarakat khsususnya untuk Jogja Istimewa ini kurang bagus (untuk daging sapi beku impor) . Sehingga pak Walikota menginginkan cepat dilakukan operasi pasar dengan menggunakan daging lokal,” ujar Sugit.
Sugit menjelaskan bahwa sapi dibeli langsung dari peternak dan dibawa ke Rumah Pemotongan Hewan Kota Yoyakarta kemudian langsung dibawa ke lokasi operasi pasar. Dikatakan, apabila Bulog mendapatkan harga sapi dari peternak jauh lebih murah lagi, Sugit memastikan bahwa harga jual operasi pasarpun akan turun di bawah Rp. 95 ribu/kilogram. “Lebih murah lagi sapinya kita dapat, kita lebih murah lagi,” kata Sugit.
Untuk diketahui harga jual daging sapi yang beredar di pasaran di DIY berkisar antara Rp. 115 ribu hingga Rp. 120 ribu per kilogram.
Seorang pembeli, Ibu Aminah yang ditemui di lokasi mengatakan sangat senang dengan operasi pasar ini. Dirinya berharap operasi semacam ini terus dilakukan oleh pemerintah untuk membantu masyarakat khsususnya warga masyarakat kecil,apalagi masyarakat yang menggunakan bahan daging sapi sebagai olahan masakan mereka.”Kalau boleh setiap hari ada operasi pasar. Cukup membantu. Dan kalau boleh lebih murah lagi,” harapnya. Ibu Aminah menambahkan sebenarnya banyak warga yang ingin makan daging sapi, namun karena harga daging sapi yang melonjak tinggi banyak yang mengurungkan niat itu. Karena tidak mampu membeli.
Sementara itu, Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti menyambut baik kegiatan operasi pasar ini. Dirinya berharap kegiatan ini bermanfaat bagi warga masyarakat Kota Yoyakarta dan DIY pada umumnya. Walikota menegaskan bahwa kegiatan operasi pasar ini sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta bersama, Bank Indonesia (BI), BULOG dan Bank BPD DIY untuk menjaga pengendalian inflasi di kota Yogyakarta. “Ini untuk jaga inflasi. Dimana kami melihat harga daging sapi ini naiknya luar biasa. Cara tertentu dengan metode tertentu dan dengan cara yang halal pastinya pada hari ini kita menjual daging sapi lokal Rp. 95 per kilo,”ujar Walikota.
Ketika ditanyai mengapa harus daging sapi lokal yang dijual. Walikota mengatakan karena daging sapi lokal yang dinginkan oleh warga masyarakat. “Sesuai survei daging sapi lokallah yang paling diminati oleh masyarakat,”tambah Walikota.
Walikota menghimbau masyarakat untuk tidak berlebihan menyikapi melonjaknya harga daging sapi. “Ya, tunggulah, konsumsinya. Pasti juga akan turun harganya,” pintanya. @mix)