Ajari Anak Tertib Lalu Lintas Di Hari Anak Nasional
Mengajak anak-anak untuk tertib lalulintas merupakan hal yang patut digalakan sejak dini. Karena itulah, para petugas dari Dinas Perhubungan Kota Yogya dengan penuh semangat mengasah ketertiban anak-anak dengan melakukan sosialisasi keselamatan transportasi darat.
Pada sosialisasi ini anak-anak diminta untuk mengendarai sepeda dan berjalan menuruti isyarat rambu lalu lintas yang diberikan. Kegiatan ini semakin menarik bagi anak-anak ketika mereka bergiliran menaiki kendaraan.
Pada jalur tersebut telah dilengkapi rambu-rambu lalu lintas. Dalam sosialisasi tersebut anak-anak diajarkan tentang pengenalan dasar berlalu lintas, fungsi zebra croos (tempat penyeberangan) dan traffic light (lampu lalu lintas).
Tak hanya itu para petugas juga mengenalkan kepada anak-anak tentang berbagai jenis moda transportasi. Satu persatu mereka mulai menunjukan gambar beberapa jenis alat transportasi darat.
Meski awalnya masih saling tabrak, namun lama kelamaan mereka semakin lihai mengikuti instruksi dari para petugas.
Acara yang di gelar di halaman Balaikota Yogya saat peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2016 ini banyak di minati banyak anak-anak.
Salah seorang peserta dari TK Mardisiwi, Fitri mengatakan, ia menjadi tahu beberapa hal mengenai lalu lintas. Salah satunya adalah pentingnya memakai helm saat mengendarai sepeda.
”Harus memakai helm saat mengendarai sepeda di jalan. Biar kalau jatuh kepalanya tidak sakit,” kata bocah TK ini
Kepala Bidang Pengendalian Operasi dan Bimbingan Keselamatan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Sugeng Sanyoto mengatakan bahwa pengenalan keselamatan berlalu lintas harus ditanamkan sejak dini.
“Meskipun usia mereka masih kecil, namun mereka sudah menjadi pengguna jalan, misalnya saat mereka berangkat ke sekolah," katanya di sela-sela kegiatan sosialisasi tersebut.
Menurutnya, kegiatan sosialisasi keselamatan berlalu lintas kepada siswa sekolah dasar dan taman kanak - kanak atau pendidikan anak usia dini (PAUD) tersebut sudah digelar secara rutin sejak tahun lalu dan bekerja sama dengan kepolisian.
Kesadaran mengenai keselamatan berlalu lintas lebih lanjutnya, perlu terus ditingkatkan karena banyak pengguna jalan yang belum memiliki kesadaran berlalu lintas yang baik.
Ia mencontohkan, masyarakat cenderung melanggar marka jalan saat berhenti di lampu merah atau tetap melajukan kendaraannya saat lampu lalu lintas menyala merah dengan alasan sedang terburu-buru. Padahal, kepatuhan terhadap rambu-rambu lalu lintas merupakan unsur penting dalam keselamatan berkendara.
Ia berharap, dengan adanya sosialisasi keselamatan lalu lintas, anak-anak dapat menjadi agen dan pelopor keselamatan berlalu lintas. (Han)