Bank Sampah Wiro laras Kelurahan Wirogunan Maju Tingkat Provinsi

Bank Sampah Wiro Laras milik warga RW 08 Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan kota Yogya wakili Kota Yogya dalam ajang lomba Bank Sampah Tingat Provinsi DIY.

Menurut ketua tim juri, Sri Lestari, ada Beberapa hal yang menjadi dasar penilaian, antara lain tentang tata lingkungan, pengelolaan sampah di masyarakat, pola hidup hemat energi dan energi terbaru.

“Penilaian lomba kali ini difokuskan pada seberapa besar keterlibatan masyarakat dalam gotong royong dengan dukungan dari pihak pemerintah dan lembaga non pemerintah.” Katanya di balai RW 08 Kelurahan Wirogunan, Selasa (9/8)

Ia mengungkapkan di RW 08 masyarakat sudah memiliki kesadaran dalam pemilahan dan pengelolaan sampah yang cukup bagus.

DI jelaskannya lomba tersebut digelar untuk memotivasi warga dalam mengelola sampah. "Peran serta warga sangat diperlukan untuk pengelolaan sampah, apalagi mengingat tak semua sampah yang diproduksi bisa terangkut ke TPA Piyungan” ujarnya

Ia berharap melalui lomba tersebut bisa mendorong kemunculan konsep Bank Sampah yang lebih banyak lagi di kalangan masyarakat, sehingga paradigma sampah yang bau bisa berubah menjadi sampah yang berkah dan bermanfaat.

Sementara itu Lurah Wirogunan, Suprihastuti, menuturkan dengan adanya Bank sampah, lingkungan di Kelurahan Wirogunan yang dipimpinnya semakin bersih dan warga mempunyai penghasilan tambahan.

Pihaknya optimis pada penilaian kategori lomba Bank Sampah akan mendapat Juara dalam lomba Bank Sampah tingkat Provinsi tersebut. 

"Kesadaran warga dalam membuang sampah khususnya di lingkungan RW 08 sudah tinggi dan Warga juga sudah mendapat penghasilan tambahan dari pembuatan kerajinan daur ulang sampah" tuturnya.

diharapkan akan semakin banyak kampung yang warganya memiliki kesadaran dalam menjaga lingkungan hidup seperti yang ada di sini.

Ketua Bank Sampah Wiro Laras, Yayuk Hendrawati menjelaskan sejak dirintis Mei 2015 lalu pengurus serta anggotanya hingga kini sudah mencapai ratusan orang. “Anggotanya tidak hanya di wilayah RW 08 saja, namun ada juga yang berasal dari RW 09 dan 10” ungkapnya.

Untuk jenis sampahnya sendiri dibagi-bagi menjadi beberapa kategori seperti plastik, botol bekas, kaca, kertas dan sebagainya.

“Nantinya sampah akan ditimbang dan dihitung harganya oleh petugas bank. Kemudian nasabah akan diberikan buku tabungan yang fungsinya untuk mencatat nominal uang yang didapat dari hasil penjualan sampah” katanya

Nah, setelah sampah-sampah sudah dikumpulkan, lanjutnya sebagian besar akan langsung dijual kepada pengepul untuk didaur ulang sementara sisanya akan diolah oleh karyawan Bank Sampah.

“Produk yang kami hasilnya antara lain tas, tempat lampu, dompet, dan barang-barang lainnya. Biasanya barang-barang ini akan dipajang didalam Bank Sampah dan kemudian dijual ke masyarakat” ungkapnya.

Ia berharap dengan adanya lomba tersebut dapat memotivasi masyarakat dalam mengelola sampah. “Dengan kehadiran Bank Sampah bisa mengatasi persoalan lingkungan yang diakibatkan tingginya  produksi sampah yang ada di Kota Yogya” pungkasnya. (Han)