Merti Code sebagai Media Pembelajaran dan Pelestarian Lingkungan Warga di bantaran Kali Code
Untuk membangun kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan Kali Code, para komunitas dan paguyuban warga bantaran kali code menggelar kirab budaya merti code.
Ketua Panitia acara tersebut, Heru BJ Mulyanto mengatakan tradisi Merti Code dilakukan setiap tahunnya. Kegiatan ini diawali dengan melakukan ruwatan air yang berasal dari tujuh mata air oleh sesepuh desa dan ditampung di enceh patirtan. Salah satu sumber mata air itu berasal dari lereng Gunung Merapi.
“Enceh kemudian dikirab keliling kampung sekitar Kali Code bersama pusaka paringan dalem Sultan HB X (Kyai Ranumurti) diiringi bregada-bregada kampung dan kelompok-kelompok seni kampung Code, Air kemudian dibagikan kepada masyarakat pada akhir acara” katanya di lokasi, Minggu Sore (14/8).
Merti Code dilakukan untuk mengajak warga di sekitar sungai untuk bersama-sama memelihara sungai.
“Merti Code ini adalah kegiatan budaya untuk membangun kesadaran masyarakat dalam melestarikan lingkungan sungai Code,” katanya.
Ia menambahkan kirab budaya ini sudah berlangsung 16 kali, sejak diperkenalkan pada tahun 2000. “Awalnya hanya dilaksanakan oleh warga kampung Terban dan Jetisharjo. Namun Selanjutnya berkembang dengan melibatkan kampung-kampung di sekitarnya, termasuk kampung Cokrokusuman” jelasmya.
Melalui event budaya Merti Code, Ia mengajak agar seluruh warga di sepanjang bantaran kali code agar serius melakukan usaha – usaha seperti konservasi (pelestarian) Kali Code.
“Penghijauan kembali bantaran Kali Code, pengelolaan sampah di kampung-kampung pinggir sungai, pengelolaan limbah cair dari rumah tangga dan menabur benih ikan merupakan aksi nyata konservasi Kali Code” katanya.
Sementara itu Camat Jetis, Ananto Wibowo, mengatakan Peran serta masyarakat sangat penting karena selama ini manusia ditengarai sebagai pengambil manfaat terbesar dari sungai.
“Dimana sungai tidak tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, melainkan juga meningkat penggunaannya sebagai sumber energi listrik dan pariwisata” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, even-even seperti Merti Code maupun kegiatan-kegiatan lain yang melibatkan masyarakat seputar sungai maupun yang berhubungan dengan upaya pelestarian lingkungan sungai harus terus dilestarikan.
“Merti Code menjadikan masyarakat lebih semangat dalam menjaga kelestarian kali code sekaligus sebagai inspirasi masyarakat luas untuk menjadi kelestarian sungai. Jadi tidak sekedar seremoni atau hura-hura, tetapi menjadi kebutuhan akan pentingnya pandangan hidup mengenai hubungan harmonis antara sungai dengan manusia” paparnya. (Han)