Tiga Pemuda Pelopor Kota Maju ke Tingkat DIY
Tiga Pemuda Pelopor asal Kota Yogyakarta maju mewakili Kota Yogyakarta dalam pemilihan Pemuda Pelopor tingkat DIY. Ketiga Pemuda Pelopor tersebut bersaing dengan Pemuda Pelopor dari Kabupaten lain di wilayah DIY untuk nantinya maju sebagai wakil DIY di Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional. Ketiga pemuda pelopor tersebut yakni Yoana Wida Kristawati dari bidang Sosial, Budaya, Pariwisata, dan Bela Negara, Astika Lina Sari untuk bidang Pendidikan, dan Ridwan Wicaksana dari bidang Teknologi Tepat Guna Komunikasi dan Informasi. Pada hari Senin (22/8), ketiga perwakilan Kota tersebut melakukan presentasi di hadapan Tim Penilai Pemuda Pemuda Pelopor Tingkat DIY di wilayah mereka masing-masing.
Yoana Wida Kristawati dari Wirobrajan terpilih sebagai Pemuda Pelopor di bidang Sosial, Budaya, Pariwisata, dan Bela Negara karena aktivitasnya dengan Komunitas Nalitari, sebuah komunitas seni yang mengejewantahkan konsep inklusivitas melalui tarian. Komunitas tersebut dinilai mampu menumbuhkan semangat kebebasan berekpsresi serta keragaman budaya.
Sementara itu, kecintaan Astika Lina Sari akan dunia pendidikan berhasil membawa gadis asal Kecamatan Mantrijeron itu untuk meraih predikat Pemuda Pelopor untuk bidang Pendidikan. Ketelatenan Astika dalam mengembangkan metode Glen Doman melalui Bimbingan Belajar Astylyv yang didirikannya dinilai mampu membawa angin segar bagi dunia pendidikan di Kota Yogyakarta.
Finalis terakhir, yakni Ridwan Wicaksana. Melalui Atnic Corporation yang didirikannya, pemuda asal Gondomanan ini berhasil membuktikan bahwa penguasaan akan teknologi, selain memiliki manfaat secara ekonomi juga terbukti mampu memberikan manfaat bagi masyarakat.
Dikatakan oleh Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti, penyelenggaraan lomba pemuda pelopor diyakini mampu meningkatkan motivasi dan inspirasi pemuda untuk berprestasi dan lebih peduli terhadap kesejahteraan dan kemajuan masyarakat melalui berbagai karya nyata.
“Tidak mudah untuk menjadi pemuda yang mampu memberikan kepeloporan di tengah arus global yang merajalela, padahal kepeloporan yang dimiliki para pemuda merupakan modal bagi kita dalam menghadapi kompetisi global. Adanya lomba mampu memotivasi pemuda untuk mengembangkan jiwa kepeloporan” Tutur walikota dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan, Muhammad Sarjono ketika menerima kunjungan Tim Juri DIY.
Ditambahkan oleh Walikota, penguasaan IPTEK yang berjalan beriringan dengan nilai budaya bangsa serta keimaanan merupakan unsur penting bagi para pemuda pelopor dalam menghadapi berbagai permasalahan bangsa di era globalisasi
“Kompetisi global saat ini hanya bisa di jawab oleh sosok-sosok pemuda yang memiliki nilai-nilai budaya bangsa serta nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME yang kokoh. Serta pemuda yang memiliki kemauan, semangat tinggi, dan ketrampilan dalam memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai IPTEK” Pungkas Walikota. (ams)