Pemkot Siap Selenggarakan Gelar Potensi Kampung Wisata 2016
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan siap menyelenggarakan Gelar Potensi Kampung Wisata 2016. Acara yang akan diikuti oleh 17 Kampung Wisata di Kota Yogyakarta ini akan diselenggarakan pada tanggal 2 hingga 4 September mendatang di Museum Benteng Vredeburg. Menurut Kepala Bidang Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata Disparbud, R.M Budi Santoso, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menggali potensi kampung wista yang ada di Yogyakata.
“Kampung Wisata sebagai bentuk baru destinasi wisata akan menjadi daya taraik tersendiri apabila dikelola dengan profesional, disajikan secara menarik, dan eksistensinya terjaga secara konsisten. Kebanyakan kampung wisata yang ada saat ini belum digarap dengan maksimal, masih diperlukan pembinaan yang berkelanjutan dan selalu dipromosikan kepada khalayak. Inilah yang menjadi latar belakang diselenggarakannya Gelar Potensi Kampung Wisata 2016 besok. Acara ini sendiri selain menjadi pameran bagi 17 Kampung Wisata juga dimeriahkan oleh berbagai lomba seperti Lomba Kirab Bregodo, pemilihan model, reportase, fotografi, mewarnai dan melukis, serta stand up comedy” Tutur Budi ketika melakukan audiensi dengan Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti pada hari Kamis (25/8) di Ruang Rapat Walikota.
Walikota sendiri menyambut baik penyelenggaraan acara tersebut. Walikota berharap acara tersebut nantinya bisa jadi referensi para wisatawan dalam mengunjungi Kampung Wisata sebagai destinasi wisata baru, namun walikota berpesan agar keberadaan kampung wisata di Yogyakarta tidak berdiri secara independen, namun juga perlu dukungan dari lintas SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta
“Gelar Potensi ini menunjukkan semangat baru dalam pariwisata, yakni kehadiran Kampung Wisata. Tentu dari sini perlu adanya edukasi kepada berbagai pihak mengenai kampung wisata, baik kepada masyarakat umum, wisatawan, maupun warga di kampung wisata itu sendiri. Kampung Wisata harus mampu menciptakan suasana yang bersih, aman, dan tertib agar pengunjung merasa nyaman. Kampung Wisata harus jauh dari konflik, tindak kekerasan, miras dan narkoba. Lingkungan Kampung Wisata juga harus sehat dengan sarana prasarana yang mendukung, maka Kampung Wisata tidak bisa berdiri independen dan hanya didampingi Disparbud, namun perlu pendampingan lintas SKPD seperti dari Dinas Ketertiban, BLH, Kimpraswil, Bagian Tapem, Kecamatan dan Kelurahan, maupun Dinkes” Jelas Walikota.
Ditambahkan Walikota, potensi yang ada di Kampung Wisata harus benar-benar digali dan dikembangkan, jangan sampai kampung wisata nantinya hanya besar di kuantitas, namun memiliki keseragaman konten. Kampung Wisata, menurut Walikota sebaiknya memiliki spesialisasi yang berbeda-beda.
“Spesialsaisi tersebut tentu harus diarahkan agar kampung wisata mengenal potensi mereka masing-masing dan mampu mengembangkannya. Ada beberapa poin yang harus dikembangkan, yaitu what to see atau apa yang bisa dilihat dari kampung wisata tersebut, what to do atau apa yang bisa dilakukan di sana, serta what to buy dan what to eat atau apa yang bisa dibeli dan potensi kuliner yang mampu menarik wisatawan. Keberadaan kampung wisata harus mempunyai dampak ekonomi, maka perlu adanya sinergi dengan pelaku usaha hotel dan restoran” Pinta Walikota
Terkait dengan keberadaan Kampung Wisata di Kota Yogyakarta dewasa ini, Budi sendiri mengaku potensinya sebagai daerah destinasi wisata baru cukup besar. Menurut Budi hal tersebut berkaitan dengan adanya perubahan paradigma di kalangan wisatawan.
“Wisatawan saat ini tidak hanya sekedar datang ke destinasi tertentu dan melihat-lihat, namun mereka ingin secara khusus merasakan secara langsung kultur yang ada di destinasi tersebut. Mereka menyukai hal-hal yang unik, spesifik, dan otentik. Inilah kenapa keberadaan kampung wisata jukup potensial. Saat ini sambutan wisatawan terhadap Kampung Wisata di Yogyakarta cukup baik, seperti di Kampung Dipowinatan yang secara rutin dikunjungi wisatawan dari Ceko, atau Cokrodiningratan, di mana wisatawan asal Jepang tertarik dengan wisata sungainya, begitu juga Kampung Purbayan yang sering dikunjungi wisatawan asal Amerika” Pungkas Budi (ams)