Ustadz-Ustadzah Kota Yogyakarta Ikuti Pelatihan P3K
Sebanyak 300 Ustadz dan Ustadzah dari berbagai TPA/TKA di Kota Yogyakarta mengikuti pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan pada hari Minggu (28/8) pagi bertempat di Graha Pandawa, Kompleks Balaikota Yogyakarta.
Pelatihan yang diadakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta ini merupakan bagian dari program Jogja Cerdas, Jogja Taqwa, Jogja Sejahtera, Jogja Peduli yang digaungkan oleh Baznas Kota Yogyakarta pada tahun 2016 ini.
“Pelatihan diselenggarakan dengan tujuan memberi keterampilan para pengajar di TPA untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi berbagai kemungkinan musibah atau kecelakaan yang menimpa anak didik mereka”. Demikian dijelaskan oleh Ketua Baznas Kota Yogyakarta, Prof. Dr. H. Muhamad, M.Ag.
Senada dengan hal tersebut, dr. Lana Unwanah selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta juga mengungkapkan bahwa aktivitas ustad dan ustadzah dalam mengajar anak-anak seringkali mengharuskan mereka menghadapi situasi kedaruratan yang membuat mereka harus tanggap untuk memberikan pertolongan pertama.
“Dalam mengajar, seringkali ada kejadian yang tidak diinginkan seperti misal anak didik yang mengalami peristiwa kedaruratan, baik kecelakaan kecil sehari-hari seperti terjatuh, terkena benda tajam, ataupun musibah yang lebih besar. Diharapkan dengan pelatihan ini, ustadz dan ustadzah mampu menangani kegawatdaruratan tersebut” Jelasnya.
Sementara itu, Bachar Herulaksono dari PMI Kota Yogyakarta menjelaskan sejauh ini, pengetahuan masyarkat akan pertolongan pertama masih sangat minim. Menurut Bachar, masih banyak masyarakat yang belum tahu apa yang harus dilakukan ketika menemui kedaruratan sehingga seringkali korban tidak terselamatkan karena ketidaktahuan tersebut.
“Masyarakat seringkali bersikap panik, atau malah hanya melihat-lihat ketika melihat kejadian seperti kecelakaan. Pertolongan yang mereka lakukan pun terkadang juga keliru sehingga mengakibatkan tidak terolongnya korban. Melalui pelatihan semacam ini diharapkan ke depannya masyarakat bisa memahami apa yang harus mereka lakukan ketika menemui kedaruratan” Terangnya.
Dalam kegiatan ini, para ustadz dan ustadzah diajari bagaimana menangani kecelakaan-kecelakaan kecil yang seringkali terjadi di lingkungan ajar mereka seperti misalnya terbentur, terkena pisau, jatuh dari pohon/tangga, pingsan, sesak nafas, atau mimisan. Materi yang disampaikan antara lain melakukan pembalutan, pembidaian dan bagaimana cara melakukan evakuasi terhadap korban. (ams)