Jelang HUT Yogyakarta ke 260, Tujuh Pasangan Nikah di Stasiun Tugu
Pemerintah Kota Yogyakarta bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP VI dan Forum Ta’aruf Indonesia (Fortais) menggelar acara Nikah Bareng di Stasiun Tugu pada hari Selasa (6/9) pagi. Acara yang berkonsep Wedding in the Train Station ini merupakan bagian dari perayaan HUT Kota Yogyakarta ke-260 sekaligus HUT ke-71 PT KAI Indonesia, dan perayaan lima tahun berdirinya Fortais Sewon.
Mengambil tema “Stasiun Cinta Dan Masa Depan”, kegiatan ini dimaksudkan untuk menciptakan keluarga dan generasi penerus yang cinta Indonesia serta menjaga nilai-nilai budaya yang ada di Yogyakarta.
“Kegiatan ini dimaksudkan mampu menanamkan semangat niai religi dan melestarikan budaya sekaligus ikut serta dalam mewujudkan semangat kebangsaan dalam sendi kehidupan dalam membina keluarga menuju Indonesia sejahtera.” Ungkap Ketua Fortais RM. Ryan Budi Nuryanto, SE.
Lebih lanjut, Ryan menuturkan, misi religi, budaya, dan pariwisata yang dibawa dalam acara nikah bareng ini diharapkan mampu menjadi perekat bagi keberagaman yang ada di Indonesia.
“Ini merupakan pertama kalinya di Indonesia ada nikah massal yang diselenggarakan di stasiun dan kereta api. Semoga misi yang dibawa mampu menjadi perekat persatuan di tengah-tengah keberagaman Indonesia” Pungkas Ryan
Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Yogyakarta, Ir. Aman Yuriadijaya, MM, Menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Menurut Aman, membangun rumah tangga melalui pernikahan merupakan salah satu fondasi Kota Yogyakarta
“Nikah bareng di Stasiun Tugu ini memiliki tujuan yang sangat baik yakni turut serta dalam mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah dan warahmah. Tujuan seperti ini adalah hal yang sangat penting bagi masyarakat Yogyakarta, kekuatan rumah tangga merupakan bagian dari kekuatan Kota Yogyakarta.” Jelasnya.
Selanjutnya, Aman berharap komitmen ketujuh pasangan untuk menikah di Stasiun Tugu ini mampu menjadi langkah awal menuju rumah tangga nyag harmonis dan selalu dalam kebersamaan
“Pernikahan ini mengandung sebuah filosofi bahwa stasiun tugu adalah stasiun awal dari perjalanan keluarga menuju stasiun akhir” Imbuh Aman
Tujuh Pasangan Pengantin
Dari tujuh pasangan pengantin yang mengikuti nikah gratis ini, enam pasangan diantaranya melangsungkan akad nikah tepat di depan pintu utama stasiun tugu, sementara satu pasangan melangsungkan akad nikah di kereta api pramek dari stasiun tugu menuju stasiun maguwoharjo.
Ketujuh pasangan pengantin yakni, Slamet Purwanto (42) dengan Budi Purwanti (46), Crysna Marsono (23) dengan kania restu fauzi (20), Suyatno (49) dengan Rusmini (42), Mujiyanto (37) dengan Reni Kurniawati (29), Muslim (29) dengan Susi sunarni (230, Jumari (42) dengan Salimah (47), Iskandar (37) dengan Destiana Pramasya (26).
Iskandar dan Destiana adalah pasangan pengantin pertama yang melangsungkan prosesi akad nikah, pasangan ini mengaku senang karena mendapat doa dari banyak orang yang menghadiri acara tersebut. Keduanya ingin hari kebahagian ini menjadi hari kebahagian masyarakat Yogyakarta yakni dalam rangka memeriahkan HUT Kota Yogyakarta agar semakin istimewa.
“Untuk masyarakat Kota Yogyakarta jangan takut untuk menikah karena nikah itu mudah. Semoga kegiatan ini dapat mengajak masyarakat Kota Yogyakarta untuk segera menikah.”Pesannya.
Sebelumnya ketujuh pasangan ini mengikuti kirab dari UPT Malioboro dengan diiringi musik tradisional menuju depan stasiun tugu sebelah timur. Usai melangsungkan akad nikah, ketujuh pasangan mengikuti kirab kereta api prameks jurusan Tugu-Maguwoharjo sekaligus dilakukan penyerahan buku nikah dan nasehat perkawinan . (tam)