7,5 M LEBIH BANTUAN UNTUK BANTUAN OPERASIONAL PENDIDIKAN PAUD
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diperlukan untuk pengembangan dan membangun karakter dan membangun Anak-anak, sebelum dilepas kebangku sekolah. Proses pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini dipengaruhi 3 Pilar utama yakni, Kesehatan Gizi, dan stimulasi Psikologi yang dilaksanakan secara terpadu untuk melaksanakan tiga pilar tersebut. Diminta semua komponen masyarakat untuk membangun Komitmen demi terwujudnya Sumberdaya Manusia berkualitas pada Masa yang akan datang, hal ini dikatakan Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, dalam acara Penyerahan Insentif Pendidik Paud dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) bagi penyelenggara PAUD Kota Yogyakarta di Gedung APMD, Kamias (08/09).
Ditambahkan, PAUD sangat berperan mendukung peningkatan kualitas anak usia dini, sehingga pemerintah daerah mampu meningkatkan angka Partisipasi Kasar (APK) anak usia dini. Dengan demikian, kedepan tidak ada lagi anak-anak yang tidak terdidik di lembaga PAUD. Bunda –Bunda PAUD di Kota berperan aktif mendukung program PAUD ini, sehingga Pemerintah daerah kedepan mampu meningkatkan Kualitas SDM Sejak dini.
“ Saya rasa tenaga pendidik Pendidikan PAUD merupakan salah satu ujung tombak pada program jalur pendidikan non Formal, karena itu kemampuan teknis pendidik paud perlu ditingkatkan dengan pendidikan dan pelatihan yang berwawasan lingkungan”, kata Walikota.
Haryadi menambahkan, guan meningkatkan Pelayanan PAUD yang berkualitas, diperlukan adanya program penguatan pembelajaran PAUD yang berupa kegiatan pembekalan pengetahuan dan peningkatan ketrampilan bagi para pendidik Paud di lembaga PAUD dalam menyelenggarkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini di lembaga PAUD yang dikelolanya.
“ Pemerintah kota selalu berusaha yang terbaik untuk kemajuan pendidikan PAUD di Kota Yogyakarta, dengan memberikan perhatian khusus terhadap perbaikan kesejahteraan tenaga didik PAUD, salah satunya dengan pemberian dana bantuan insentif bagi para pendidik Paud dan bantuan operasional Pendidikan bagi lembaga penyelenggara Paud”, tutur Walikota.
Sementar itu Plh. Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Santoso Asrori, SE, M.Si., menjelaskan, kesadaran dan komitmen Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta mengenai pentingnya PAUD terus meningkat darnwaktu kewaktu. Kesadaran dan komitmen tersebut terwujud dalam berbagai produk kebijakan yang mendukung terselenggaranya PAUD secara mudah, murah dan sekaligus berkualitas.
Secara rinci Budi Asrori menjelaskan, Bantuan Operasional Pendidikan PAUD, jumlahLembaga penerima adalah 419 yang terdiri dari 199 lembaga Taman Kanak-kanak, Kelompok bermain sejumlah 47 lembaga, 23 lembaga TPA, dan 150 lembaga SPS. Bagi penerima insentif ini ada beberapa syarat diantaranya memiliki NPSN, minimal memiliki 12 Peserta didik dan terdaftar pada Dapodik PAUD.
Besaran dana bantuan adalah Rp. 600.000,00 per kepala per tahun dengan jumlah sasaran 12.817 anak dengan total bantuan sebanyak 7.690.200.000,00 dengan rincian Taman Kanak-kanak 5.127.600.000,00 untuk 8.546 anak. 1.194 anak pada Kelompok Bermain, mendapatkan 716.400.000,00. Tempat Penitipan Anak (TPA) mendapatkan Batuan 271.200.000,00. Untuk 452 anak didik. Sedangkan SPS berjumlah 2.625 mendapatkan bantuan 1.575.000.000,00. Dengan rincian bantuan limapuluh persen untuk pembelajaran, 35 persen untuk kegiatan pendukung seperti penyediaan makan sehat, serta maksimal 15 persen untuk kegiatan lainnya seperti listri dan telephon.
“ Pemerintah Kota Yogyakarta juga memberikan insentif bagi pendidik, penerima insentif sebanyak 798 pendidik, namun para penerima Insentif harus telah mempunyai Syarat, yakni, sertfikat tingkat dasar, diklat lanjut atau bimtek kompetisi Paedagogik, dan menyampaikan presensi kehadiran serta menyampaikan laporan hasil pekerjaan pembelajaran yang dilaksanakan. Adapaun besat insentif tingkat Dasar Rp. 125.000 perbulan, Rp. 150.000 untuk tingkat Lanjut serta Bimtek Rp. 70.000 perbulan. Mudah-mudahan seluruh kegiatan yang telah diprogramkan dapat terlaksana dan berjalan dengan baik untuk menuju Pendidikan Kota Yogyakata yang inklusif, berkarakter, bermutu, dan berdaya saing” kata Budi Asrori.