TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun 2016  Jangan Lupakan Kegiatan Non-Fisik

Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti berpesan agar pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TTMD) Sengkuyung Tahap II Tahun 2016 tidak melupakan kegiatan pembangunan non fisik, menurut walikota, pembangunan non-fisik, walaupun hasilnya tidak bisa dilihat secara langsung, namun memiliki dampak luar biasa bagi masyarakat.

“Kegiatan Fisik diprioritaskan untuk membangun infrastruktur, sarana dan prasarana yang secara langsung menyentuh kepentingan masyarakat, sementara kegiatan non fisik dimaksudkan untuk menggugah dan memupuk komitmen persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan wawasan kebangsaan serta semangat nasionalisme. Walau hasil kegiatan non-fisik tidak terlihat langsung, namun hal ini berdampak besar pada kehidupan masyarakat sehingga jangan sampai pelaksanaan TMMD hanya fokus pada kegiatan fisik semata” Demikian diamanatkan Walikota ketika membuka  pelaksanaan TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun 2016, Selasa (20/9) pagi di Lapangan Minggiran, Kecamatan Mantrijeron.

Lebih lanjut, Walikota menuturkan, keberhasilan TMMD dalam 37 tahun pelaksaannya ini merupakan bukti nyata  sinergitas seluruh komponen masyarakat Kota Yogyakarta dalam melaksanakan agenda pembangunan dan mewujudkan semangat Segoro Amarto, di mana masyarakat turut berperan serta dalam proses pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

“Sejauh ini keberhasilan TMMD tidak terlepas dari pendekatan yang dilakukan secara bottom up bukan top down. Dan hal tersebut menjadi bukti pentingnya peran serta masyarakat dalam proses pembangunan. Dengan mekanisme seperti itu, sasaran tempat pelaksanaan juga semakin jelas sehingga hasilnya pun semakin optimal” Tambah Walikota.

Pelaksanaan TMMD Sengkuyung Tahap II 2016 ini sendiri merupakan kelanjutan dari TMMD Tahap I yang telah selesai dilaksanakan di wilayah Kelurahan Karangwaru dan Keluarhan Bumijo bulan Mei lampau. Pada tahap kedua ini, pelaksanaan TMMD mengambil tempat di Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron dan akan dilaksanakan selama 21 hari terhitung mulai hari ini hingga tanggal 10 Oktober mendatang.

Diungkapkan oleh Komandan Kodim 0734/Yogyakarta, Letnan Kolonel Inf, Hotlan Maratua Gurning, SIP, pelaksanaan TMMD bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sinergitas antara pemerintah, TNI/Polri, dan masyarakat itu sendiri”

“Dalam pelaaksanaan di Gedongkiwo kali ini, pembangunan fisik meliputi pembuatan talud permanen  sepanjang 33 meter di pinggiran Sungai Winongo, rehab 5 rumah tak layak huni, rehab balai RK serta pembangunan MCK. Sementara kegiatan non-fisik di antaranya sosialisasi Kamtibmas dari Polresta, sosialisasi tentang fanatisme agama dan aliran sesat dari Kementerian Agama Kota Yogyakarta, sosialisasi Bela Negara dan Cinta Tanah Air dari Kodim 0734, serta Sosialisasi mengenai KDRT yang akan dibawakan oleh KPMP Kota Yogyakarta. Jumlah personel yang terlibat adalah 104 personel dari unsur TNI dan Polri, sementara partisipasi masyarakat diharapakan bisa mencapai 30 orang per hari dan dari menwa sebanyak 10 orang per hari minggu” Pungkas Gurning (ams)