Basmi DBD, Bausasran Luncurkan Pejetan
Dalam rangka memberantas persebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Kelurahan n Bausasran, Kecamatan Danurejan melakukan inovasi berupa program pencegahan penyakit DBD berbasis masyarakat. Inovasi yang diberi naman Pantau Jentik Tetangga (Pejetan) ini diluncurkan bersamaan dengan acara Pesta Laskar Besih Lingkungan Anti Nyamuk (Berlian) Kecamatan Danurejan, Minggu (25/9) pagi di halaman Kantor Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.
Program Pejetan adalah sebuah program, di mana kedua rumah yang saling bersebelahan untuk saling memantau lingkungan satu sama lain, utamanya terkait dengan kebersihan dan keberadaan genangan air yang berpotensi menjadi habitat berkembangbiak bagi nyamuk penbawa virus demam berdarah demam berdarah, aedes aegypti. Frekuensi pejetan dilaksanakan seminggu sekali. Ide mengenai Pejetan sendiri lahir dari Ketua RW 11 Bausasran, Narko Widodo bersama dengan Haryani, Ketua Kelurahan Siaga Kelurahan Bausasran
“Awalnya gara-gara Pak RW enggan mengikuti program fogging, beliau beralasan fogging tidak efektif dan efisien dalam memberantas nyamuk. Nyamuk hanya akan berpindah tempat namun tidak bisa dibasmi. Menurut beliau, pengawasan akan kebersihan lingkungan lebih efektif dalam memberantas nyamuk. Pengawasan akan lebih optimal jika dilaksanakan bersama-sama seperti dalam Pejetan ini.” Tutur Haryani ketika ditemui di sela-sela Pesta Laskar Berlian.
Camat Danurejan, Budi Santosa menyambut baik inovasi tersebut. Menurut Budi, selain mampu memberantas demam berdarah, pejetan juga bisa menjadi ajang warga untuk saling bersosialisasi.
“Dengan saling mengunjungi untuk memantau jentik nyamuk, silaturahmi antar warga juga akan terbangun. Program ini juga akan lebih optimal dengan adanya Laskar Berlian yang sudah hadir sejak tahun 2011 lalu” Jelas Budi.
Saat ini, program Pejetan memang belum berjalan secara efektif, namun sosialisasinya sudah berlangsung sejak awal bulan September di wilayah RW 11, menurut Pengakuan Haryani, masyarakat menyambut baik adanya Pejetan.
“Masyarakat bisa memanfaatkan anak-anak yang menjadi anggota Laskar Berlian, anak-anak bisa main ke rumah temannya sambil memantau genangan air yang ada” Terang Haryani.
Laskar Berlian merupakan laskar yang terdiri dari anak-anak yang ada di wilayah Danurejan, setiap Kelurahan memiliki anggota sebanyak kurang lebih 60 orang. Mereka akan didampingi petugas juru pemantau jentik (jumantik) ui ntuk melaksanakan tugas pencegahan persebaran demam berdarah melalui pemantauan jentik nyamuk dan kampanye kebersihan lingkungan. Sejak dicangangkan di akhir 2011 lampau, anggota Laskar Berlian selalu mengalami regenerasi
“Anak-anak jadi lebih paham mengenai demam berdarah dan turut meningkatkan kepedulian orangtua mengenai demam berdarah Adanya regenerasi anggota Laskar berlian berarti transfer pengetahuan mengenai demam berdarah terus terjadi secara berkesinambungan” Jelas Budi.
Pesta Laskar Berlian sendiri menjadi semacam pesta bagi anak-anak anggota Laskar Berlian beserta warga masyarakat Kecamatan Danurejan. Dalam kegiatan ini, Laskar Berlian melakukan pawai kampanye anti nyamuk dengan yel-yel khas mereka. Selain itu, Pesta Laskar berlian juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti lomba foto, lomba yel-yel, serta pentas musik. (ams)