Peringati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Para Rehabilitan Pamerkan Karya Seni

 

Siang ini, sabtu (15/10) Sejumlah rehabilitan atau penyandang gangguan jiwa menampilkan karya seninya dalam rangka memperingati hari kesehatan jiwa sedunia yang telah jatuh pada 10 oktober lalu. Mengambil tempat di Graha Pandawa Kompleks Balaikota Yogyakarta kegiatan ini mengambil tema Berkarya Dengan Hati Mencapai Martabat Hidup Terbaik ODGJ (orang dengan gangguan jiwa).

Kegiatan yang digawangi oleh Jejaring Kesehatan Jiwa Yogyakarta ini menampilkan sejumlah kerya seni diantaranya lukisan, desain baju adat, disamping itu juga ada pameran hasil karya kerajinan tangan seperti patung dan fotografi.

Kegiatan yang akan berlangsung selama dua hari ini sabtu-minggu (15-16/10) akan diisi dengan sederet acara yakni pameran karya seni orang dengan gangguan jiwa, kemudian dilanjutkan dengan pemutaran film “at the bottom of everything”, disusul dengan bedah buku genggamlah tanganku, dan ditutup dengan acara kopi darat komunitas konsumen.

Selain dihadiri Walikota H. Haryadi Suyuti, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial, Turut hadir juga  dalam acara ini Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia, Bipolar Care Indonesia, dan Para pemerhati kesehatan jiwa. “Acara ini sebagai wadah ekspresi sekaligus mengedukasi masyarakat bahwa ODGJ tidak seperti yang dibayangkan, dalam arti memiliki stigma negatif,” papar Ketua Panitia acara ini, Rinta.

Dalam sambutanya Walikota H.Haryadi Suyuti mengapresiasi kegiatan ini. Atas kerja keras Jejaring Kesehatan Jiwa Yogyakarta  dan totalitasnya meluangkan segenap waktu, pikiran dan usaha sehingga kegiatan pameran apresiasi karya seni ini dapat terlaksana dengan baik.

Menurutnya seni mengalir disetiap jiwa manusia termasuk para penyandang gangguan jiwa. Seni berperan penting untuk mengekpresikan diri. “Jiwa seni yang ada dalam diri manusia mampu membentuk pribadi seseorang,” katanya.

Dalam kehidupan manusia, seni juga berperan meningkatkan kepercayaan diri dan membentuk pribadi yang lebih peka terhadap lingkungan sosialnya. “Orang yang mengasah jiwa seninya tentu akan memiliki cara pandang yang luas,” sambungnya.

Seni tidak memiliki batasan, lanjutnya, karya seni dapat diciptakan oleh siapapun dan dalam kondisi apapun. Kegiatan ini membuktikan kepada masyarakat bahwa karya seni dapat dilakukan oleh setiap insan manusia, tidak terkecuali bagi saudara-saudara kita yang memiliki kondisi krisis kesehatan jiwa.

Walikota berharap agar kegiatan ini dapat menjadi rumah seni serta ruang ekpresi jiwa seni bagi siapa saja untuk mengekspresikan suara hati lewat sebuah karya seni. “Tidak ada kata terlambat untuk belajar mengungkapan isi hati melalu karya seni,” imbuhnya.

Melalui kegiatan mulia ini, Walikota juga mengajak masyarakat untuk membangun rasa kepekaan sosial yang tinggi dan selalu melakukan sesuatu untuk orang-orang disekitarnya.” Jadilah pribadi yang bermanfaat sebab sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain,” pungkasnya. (Tam).