Festival Kipo Angkat Potensi Kelurahan Prenggan
Selama dua hari mulai Sabtu (15/10) hingga Minggu (16/10), Kelurahan Prenggan, Kecamatan Kotagede dengan dukungan dari Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kota Yogyakarta menggelar Festival Kipo. Acara ini dimaksudkan untuk mengangkat berbagai potensi yang ada di Kelurahan Prenggan.
“Festival Kipo diadakan untuk mengangkat dan mengembangkan potensi yang ada di Prenggan. Prenggan sendiri memang memiliki akar budaya yang otentik, baik secara aristektur maupun sosiologis. Selain itu acara ini juga dimaksudkan sebagai media silaturahmi warga Prenggan” Ungkap Hendi selaku Ketua Pantia Festival Kipo.
Lebih lanjut Hendi menjelaskan, nama Kipo dipilih karena Kipo merupakan salah satu identitas dari Kelurahan Prenggan. Jajanan unik ini memang tidak dapat ditemui di daerah lain
“Kipo merupakan jajanan yang sudah menjadi bagian khas dari Prenggan sehingga kipo kami jadikan pijakan filosofis dari kegiatan ini. Harapannya festival ini mampu menjadi momen bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mengangkat potensi Prenggan sehingga nantinya bisa memberikan multiple effect bagi masyarakat itu sendiri, baik sosial maupun ekonomi” Tambah Hendi.
Kegiatan Festival Kipo sendiri meliputi Gelar Kesenian, Bazaar, dan puncaknya adalah karnaval budaya yang diikuti tidak kurang dari 750 peserta yang tergabung dalam 18 kelompok pawai. Peserta karnaval selain datang dari warga masyarakat Kelurahan Prenggan juga didukung oleh institusi pendidikan yang berada di kawasan Prenggan seperti SMA Muhammadiyah 4, SMA Negeri 5, dan Pondok Pesantren Nurul Ummah. Karnaval dilaksanakan pada hari Minggu (16/10) sore dengan mengambil start dan finish di Jl. Pangeran Romo. Dalam karnaval ini turut diarak gunungan kipo yang nantinya akan dibagikan ke masyarakat.
Sebagai bagian dari rangkaian Festival Kipo, diadakan pula launching Sekolah Jawa. Sekolah yang hadir atas inisiasi Rumah Budaya Winong ini hadir sebagai wahana pembelajaran budaya Jawa, khususnya Jawa Yogyakarta. Salah satu program dari Sekolah Jawa adalah nempromosikan penggunaan aksara Jawa, agar nantinya masyarakat Yogyakarta pada umumnya mampu mengenal aksara Jawa. (ams)