Perkuat Komitmen Bangun Kota Inklusif, Pemkot Gandeng Handicap International
Pemerintah Kota Yogyakarta pada hari Senin (17/10) siang menandatangani nota kesepahaman dengan Handicap International mengenai kerjasama pembangunan bidang sosial Advocating for Change (AFC). Penandatangan ini merupakan wujud komitmen bersama antara Pemerintah Kota Yogyakarta dan Handicap International dalam mendukung program pembangunan daerah yang inklusif dengan turut melibatkan penyandang disabilitas dan kelompok Rentan. Program ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan partisipasi penyadang disabilitas dalam proses pembangunan serta mendorong pemerintah untuk mendukung kebijakan akesibilitas yang memudahkan penyandang disabilitas dalam beraktivitas dan nantinya mampu mengubah persepsi masyarakat mengenai potensi penyandang disabilitas.
Di Yogyakarta, program ini dilaksanakan di tiga kelurahan, yakni Kelurahan Cokrodiningratan, Baciro, dan Kadipaten. Dikatakan oleh Project Manager Program AFC, Singgih Purnomo, Ketiga kelurahan tersebut dipilih karena di sana terdapat penyandang disabilitas yang memiliki potensi untuk berperan aktif di kehidupan sosial serta lingkungan pemerintah keluarahan sendiri memiliki perhatian lebih terhadap isu disabilitas.
“Kegiatan ini nantinya berupa pendampingan, baik di level penyandang disabilitas itu sendiri, dan organisasi yang mewakilinya, serta di tataran pemangku kebijakan, baik di tingkat kelurahan, kecamatan, hingga Pemerintah Kota. Dari pendampingan tersebut diharapkan mereka mampu memahami fungsi dan peran penyandang disabilitas dalam pembangunan wilayah dan nantinya mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan di wilayah mereka” Imbuh Singgih.
Pihak Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Walikota, H. Haryadi Suyuti menyambut baik kerjasama ini dan siap untuk mendukung program tersebut. Menurut Walikota, program AFC merupakan suatu inisiatif yang sangat baik dalam mendukung salah satu visi Kota Yogyakarta, yakni mewujudkan kota yang inklusif.
“Diharapkan ke depannya program seperti ini akan meningkatkan kepentingan pemangku kepentingan di Yogyakarta untuk lebih memahami kebutuhan penyandang disabilitas dan untuk sepenuhnya melaksanakan perlindungan dan pemenuhan hak-hak bagi penyandang disabilitas sehingga Yogyakarta sebagai kota inklusif bisa terwujud.” Ungkap Walikota
Selama ini Pemerintah Kota Yogyakarta telah memberikan perhatian kepada penyandang disabilitas melalui berbagai program dan kegiatan seperti pembentukan Kecamatan percontohan kota inklusi serta Komite Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas yang melakukan koordinasi dan kominikasi pelaksaaan perlindungan dan pemenuhan hal-hak penyandang disabilitas
“Implementasi pembangunan inklusif sudah dilaksanakan pemkot secara bertahap, dan akan terus ditingkatkan lagi. Adanya program ini merupakan sesuatu yang harus diapresiasi dan terus dikawal agar tidak berhenti pada nota kesepamahan saja. Saya berharap ketiga kelurahan yang dipilih sebagai pilot project ini mampu mejadi percontohan bagi kelurahan lain di kota Yogyakarta” Tutur Walikota
Terkait dengan pelaksanaan program AFC di Indonesia, Direktur Handicap International Indonesia, Stephanie Baux menuturkan, pada tahap pertama pelaksaannya di tahun 2013, telah banyak perbaikan yang dicapai, baik di bidang kebijakan maupun teknis, namun ironisnya, masih banyak kasus di mana perempuan dan kelompok disabilitas tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan publik, padahal tanpa melibatkan mereka secara aktif, kebijakan yang berkembang akan kurang sesuai dengan kebutuhan mereka. Ccontohnya seperti kurangnya pengadaan akses transportasi publik yang layak bagi penyandang disabilitas serta penyediaan kesempatan kerja yang setara.
“Dari situ kami mengajak semua pihak agar bersama-sama mendukung terciptanya akses dan kesempatan yang lebih baik pada teman-teman penyandang disabilitas sehingga suara mereka dapat semakin terdengar dan mendapatkan perhatian yang layak daalam penentuan kebijakan dari tingkat desa hingga nasional” Pungkas Stephanie. (ams)