DWP Kota Yogyakarta Belajar Jurnalistik dan Public Speaking
Darma Wanita Persatuan (DWP) Kota Yogyakarta menyelenggarakan Workshop Jurnalistik dan Public Speaking pada Senin (17/10/16) di Grha Pandawa Balaikota Yogyakarta. Workshop diikuti perwakilan anggota DWP se-Kota Yogyakarta.
Workshop diawali dengan sambutan dari Ketua DWP Kota Yogyakarta, Dewi Murti Sari. Dia menyampaikan workshop dilakukan sebagai persiapan lomba Penulisan Artikel dengan tema “Mensejahterakan Anggota da Keluarganya.” Lomba penulisan artikel tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-17 DWP Kota Yogyakarta.
Sambutan dilanjutkan dengan penyampaian materi jurnalistik oleh praktisi dari Redaksi Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Fadmi Sustiwi. Fadmi menjelaskan cara untuk menulis artikel. Artikel merupakan jenis tulisan yang berisi gagasan, ulasan, atau kritik terhadap persoalan yang sedang berkembang di masyarakat. “Dalam artikel juga ada solusi dari permasalahan yang diangkat,” ungkapnya.
Artikel ditulis berdasarkan data dan fakta aktual yang kemudian diberi analisis oleh penulis. Isi dari artikel bukan hanya pemikiran penulis saja, tetapi harus sesuai fakta dari narasumber. Tujuan penulisan artikel adalah untuk menyampaikan fakta, gagasan yang dapat meyakinkan, mendidik dan menghibur. Gagasan yang disampaikan biasanya adalah yang menyangkut kebutuhan pembaca.
Unsur artikel adalah pendahuluan,isi dan penutup. “Pendahuluan berisi gambaran singkat permasalahan yang diangkat. Isi memuat tentang inti tulisan yang berisi teori dan data, lalu Penutup yang berisi kesimpulan atau pemecahan masalah,” kata Fadmi.
Fadmi juga menjelaskan tahap dalam menulis. Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan fokus yang hendak ditulis, kemudian menyiapkan outline tulisan, mencari referensi bahkan data. Penulis perlu membuat draft tulisan. Penulis harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik, mengerti struktur menulis. Setelah selesai menulis, perlu dilakukan editing pada tulisan untuk memeriksa apakah ada kesalahan pada penulisan.
Workshop dilanjutkan dengan pemberian materi public speaking oleh Sumiyar Mahanani. Public Speaking berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi di depan publik. Sumiyar menjelaskan bahwa kemampuan komunikasi manusia adalah kemampuan yang bisa dilatih. Menurut Sumiyar, dalam melakukan public speaking, persiapan adalah hal yang penting. Persiapan yang baik akan membuat rasa takut berkurang. Selain itu, agar semakin mahir berbicara di depan publik, perlu praktik yang terus-menerus dan selalu berpikir positif. “Seorang pembicara perlu memperhatikan volume, intonasi dan bahasa tubuhnya. Kemampuan public speaking akan berkembang seiring dengan jam terbang,” ujarnya. Sumiyar memberikan tips untuk mengurangi rasa takut di awal pertemuan ketika akan melakukan public speaking. Pembicara harus menguasai apa yang dibicarakan, ketika berbicara ia menatap mata audiens untuk membangun kedekatan. Di awal pembicara dapat membangun kedekatan dengan mengajak audiens melakukan permainan, menyanyi atau menyerukan yel-yel. Untuk meningkatkan kemampuan, pembicara sebaiknya melakukan evaluasi. Sumiyar menutup sesi public speaking dengan mengajak peserta workshop menyanyikan bersama lagu Queen berjudul We are the champion. “You are the next powerful public speaker,” ungkapnya diakhir acara. (Nade)