Pasokan Gas Bersubsidi 3 Kilo Sudah Kembali Normal
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindakoptan) Kota Yogya menggelar pantauan lapangan terhadap pasokan gas elpiji 3 kilogram (kg) menyusul adanya kelangkaan gas bersubsidi ini di wilayah Kota Yogyakarta. Pantauan tersebut dilakukan di 14 Kecamatan se Kota Yogya. Selasa (18/10)
Kepala Seksi Bimbingan Disperindakoptan Kota Yogya, Tri Astuti Apriyantini mengatakan pantauan lapangan ini menjadi salah satu upaya Pemkot Yogyakarta guna memastikan pasokan gas elpiji 3kg sudah kembali normal dan tersedia bagi masyarakat.
Pihaknya tidak menampik jika beberapa hari lalu pasokan gas 3 kilogram mengalami keterlambatan di beberapa wilayah Kota Yogyakarta.
“Setelah ada kabar keterlambatan ini, kami langsung terjun ke lapangan untuk melakukan pengecekan dan sekarang sudah kembali normal, dan sudah berjalan seperti biasa.” katanya.
Dengan terkendalinya pasokan gas 3kg, lanjutnya, maka barang tersebut sudah kembali beredar di kalangan masyarakat. keterlambatan pasokan gas 3 kilogram tersebut menurutnya karena permintaan pasar yang sangat tinggi dikarenakan meningkatnya kegiatan rumah tangga pada beberapa bulan terakhir.
“Sudah menjadi tradisi, banyak masyarakat melaksanakan seremoni keagamaan seperti pernikahan sebelum bulan Suro. Bulan Suro pada kalendar adat Jawa tidak diperkenankan menggelar upacara pernikahan. Kebetulan pada Oktober sudah memasuki bulan Suro, maka masyarakat banyak menggelar tradisi di bulan September hingga awal bulan Oktober” ujarnya.
Ia menjalaskan sebagai barang bersubsidi, elpiji 3kg sejatinya merupakan komoditas yang diperuntukan bagi masyarakat miskin dan usaha kecil.
Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat yang sudah tidak tergolong miskin dan pelaku bisnis hotel, restoran serta industri menengah ke atas lainnya segera beralih ke produk elpiji non subsidi. “Dengan kesadaran tersebut permintaan akan gas bersubsidi ini bisa sedikit menurun” katanya. (Han)