BPPKB dan DWP Kota Bandung Berbagi Wawasan dan Pengalaman Bersama KPMP dan DWP Kota Yogyakarta

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bandung mengunjungi Pemerintah Kota Yogyakarta pada Selasa (18/10/2016). Rombongan dipimpin Sekretaris BPPKB Kota Bandung, Tantan Surya Santana. Dalam kunjungan ini BPPKB mengajak serta Darma Wanita Persatuan (DWP) Kota Bandung. Peserta kunjungan berjumlah sekitar 36 orang tersebut diterima oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Aman Yuriadijaya di Ruang Sadewa. Turut Hadir pula Wakil Ketua I DWP Kota Yogyakarta, Dian Wijaningrum beserta anggota DWP Kota Yogyakarta.

Pertemuan diawali dengan penyampaian tujuan kunjungan. Ketua DWP Kota Bandung, Yossi Irianto menyampaikan kedatangan ke Kota Yogyakarta adalah untuk meningkatkan wawasan dalam menjalankan program peningkatan peran serta organisasi perempuan dalam pembangunan.  “Setiap daerah memiliki keunggulan masing-masing. Begitu pun Kota Yogyakarta sebagai Kota Wisata yang memiliki keunikan dan kekhasan. Kota yang kreatif dan terus berkembang. Oleh karena itu, kami memilih Kota Yogyakarta sebagai tempat belajar dan percontohan,” ungkap Yossi.

Acara dilanjutkan dengan pemberian gambaran singkat peran perempuan di Kota Yogyakarta oleh Aman Yuriadijaya. Asisten Perekonomian dan Pembangunan itu menerangkan lokomotif Kota Yogyakarta adalah bidang pendidikan dan pariwisata. Kegiatan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari kedua hal tersebut. Bidang perekonomian di Kota Yogyakarta berorientasi pada hal-hal yang berhubungan dengan  pendidikan dan pariwisata.

“Pemerintah Kota Yogyakarta membangun Kota Yogyakarta dengan wanita,” kata Aman.  Kota Yogyakarta menempatkan wanita pada dua kepentingan yaitu sebagai sumber daya pembangunan dan sebagai kelompok rentan.  

Kota Yogyakarta telah membangun mekanisme yang memungkinkan perempuan berperan lebih dalam pembangunan. Dalam perencanaan pembangunan, disyaratkan peserta Musrenbang harus terdiri dari 30 % perempuan. Disamping itu, Yogyakarta dalam sasaran pembangunan memberikan perlindungan pada kelompok rentan seperti lansia, anak-anak dan perempuan. Ia meneruskan, Kota Yogyakarta sudah memiliki Rumah Aman yang berfungsi untuk melakukan pendampingan bagi korban kekerasan.

“Organisasi perempuan seperti DWP di setiap Kota diharapkan mampu mengembangkan program-program yang berkaitan dengan isu-isu strategis di kota masing-masing,” ucap Aman diakhir penjelasannya.

Setelah itu, Dian Wijaningrum menerangkan secara singkat tentang DWP Kota Yogyakarta. Misi DWP Kota Yogyakarta adalah untuk mensejahterakan anggota melalui bidang pendidikan, ekonomi dan sosial budaya secara demokratis. Ia menjelaskan salah satu yang dilakukan dalam bidang ekonomi adalah mengelola kantin Balai Kota Yogyakarta. Selain itu juga meningkatkan sumber daya yang ada di wilayah masing-masing sehingga dapat menambah pendapatan keluarga.

“Di bidang sosial budaya, kami juga menyelenggarakan pelatihan tari, angklung, paduan suara dan senam,” katanya. Di bidang pendidikan, DWP Kota Yogyakarta mengelola Tempat Penitipan Anak (TPA). Pada anggotanya, DWP menyelenggarakan berbagai macam pelatihan seperti pelatihan membuat laporan daring. Anggota juga diberi pelatihan parenting agar anak-anak bertumbuh sesuai periode pertumbuhannya.

Pertemuan diakhiri dengan pertukaran cinderamata. Yossi Irianto mengatakan wawasan dan pengetahuan yang didapatkan di Kota Yogyakarta akan diaplikasikan pada kegiatan dan program DWP Kota Bandung. (Nade)