142 KIP Disalurkan Ke Kota Yogya
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad menyalurkan 142 Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Yogyakarta. Ia berpesan agar siswa menggunakan dana KIP dengan bijak.
"Saya pesan agar uangnya digunakan betul untuk keperluan sekolah, jangan buat beli pulsa," katanya dalam acara serah terima KIP di SMAN 9 dan SMPN 6 Yogyakarta, Rabu (19/10).
Pada kesempatan tersebut Ia juga berpesan agar BNI untuk SMAN 9 Yogya dan BRI untuk SMPN 6 Yogya, yang menjadi mitra pemerintah dalam program KIP, pro aktif membuka jasa bank keliling di sekolah. Sebab, Ia sempat mendapat laporan masih ada siswa pemegang KIP di daerah yang belum dapat mencairkan dananya.
Usai seremoni penyerahan KIP, Hamid ikut menyaksikan puluhan siswa SMAN 9 Yogya mengantre untuk mencoba menggunakan KIP tersebut di kantin untuk membeli perlengkapan sekolah dan ketika Ia mengunjungi SMPN 6 ia juga menyaksikan para siswa mencairkan dana KIP mereka melalui layanan kas keliling dari BRI yang tersedia di lapangan SMPN 6 Yogyakarta
Ia menjelaskan, sebanyak 142 KIP yang diserahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hari ini disebar untuk siswa di tiga sekolah, yakni SMAN 9, SMPN 6 dan SMKN2.
Sebelum mencairkan dana KIP, lanjutnya setiap anak wajib melapor ke pihak sekolah untuk mendapatkan surat pengantar. Surat itulah yang harus dibawa ketika siswa hendak mengambil dana KIP di BRI dan BNI.
Sebelum KIP dibagikan, Ia mengatakan pihak sekolah terlebih dahulu melakukan sosialisasi pada siswa mengenai cara penggunaan dana bantuan tersebut.
Ia mengingatkan kepada para siswa penerima KIP dan para orang tua siswa agar memanfaatkan KIP dengan baik dan tidak digunakan untuk belanja kebutuhan rumah tangga, akan tetapi untuk kepentingan siswa itu sendiri seperti pembelian baju seragam, buku, sepatu dan tas sekolah.
"Saya tekankan pada anak-anak bahwa dana KIP hanya boleh digunakan untuk membeli sepatu, seragam sekolah, buku, transportasi ke sekolah dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler di luar kelas," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edi Heri Suasana berharap, program KIP ini bisa dirasakan manfaatnya oleh para siswa dan masyarakat kurang mampu sehingga dapat meningkatkan angka partisipasi pendidikan dasar dan menengah serta menekan kesenjangan partisipasi pendidikan antar kelompok masyarakat, terutama antara penduduk kaya dan penduduk miskin. (Han/Tam)