Hari Pangan Sedunia 2016, Yogyakarta Pelopori Gerakan Nasional Konsumsi Pangan Sehat
Kota Yogyakarta terpilih sebagai lokasi perhelatan Hari Pangan Sedunia (HPS) atau World Food Day 2016 tingakat DIY. Berpusat di Balaikota Yogyakarta, rabu (26/10), acara yang diprakarsai oleh Dinas Pertanian DIY dan Dinas Perindagkop DIY bekerjasama dengan Terminal Agrobisnis Yogyakarta dan PKK Yogyakarta ini sekaligus menjadi ajang peluncuran Gerakan Nasional Konsumsi Pangan Sehat.
Mengambil tema“Membangun Kedaulatan Pangan Berkelanjutan Mengantisipasi Era Perubahan Iklim”, ajang tahunan ini turut mengundang Deputi IV Kantor Staf Presiden, Deputi Bidang Pengawasan Pangan BPOM, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM serta Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian.
“Yogyakarta terpilih sebagai lokasi peringatan hari pangan sedunia karena kami ingin membangun Gerakan Nasional Konsumsi Pangan Sehat di Kota Yogyakarta,” papar Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Petani Satrio Dammar Jati.
Gerakan ini, sambungnya merupakan bagian dari program nawacita Presiden Joko Widodo bahwa negara harus hadir. “Sebuah gerakan untuk mewujudkan kedaulatan bangsa, harapanya masyarakat bisa menikmati makanan tanpa harus membayar mahal,” jelasnya.
Sementara itu Walikota Yogyakarta, H, Haryadi Suyuti dalam sambutanya mengajak segenap elemen masyarakat agar serius memikirkan ancaman perubahan iklim terhadap sektor pertanian. “Perubahan cuaca, perubahan pola hujan, frekuensi anomali cuaca ekstreme yang mengakibatkan pergeseran musim tanam, ini akan berdampak pada produktivitas lahan,” turutnya.
Ia mengungkapkan bahwa efek domino perubahan iklim akan merobohkan bangunan ketahanan pangan yang dapat berpengaruh terhadap stabilitas ketahanan pangan. “Marilah kita bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat atas dampak perubahan iklim yang semakin masif pengaruhnya terhadap pertanian dan pembangunan kedaulatan pangan,” katanya.
Kegiatan Hari Pangan Dunia ini, sambungnya merupakan salah satu upaya untuk menggerakkan dan mendorong usaha penyelenggaraan pangan yang berkualitas serta berkelanjutan dengan memaksimalkan peran masing-masing pemangku kepentingan dalam rangka mewujudkan Kedaulatan Pangan Nasional.
“Disamping sebagai sarana promosi dan interaksi bisnis yang efektif bagi pengembangan produk-produk pangan dan teknologi pangan unggulan daerah beserta segenap sektor pendukung terkait lainnya,” imbuhnya.
Ia menilai bahwa Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia, sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD 1945. Oleh karena itu, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa. “Untuk itulah, menjadi tugas kita bersama agar terus mendorong produksi pangan yang berkualitas demi mewujudkan generasi bangsa yang berkualitas,” ajaknya.
Ia berharap momentum Hari Pangan Sedunia ke-36 ini mampu memberikan motivasi bagi Pemerintah dan masyarakat untuk terus meningkatkan komitmen bagi pembangunan ketahanan pangan di Kota Yogyakarta.
Festival Kuliner
Puluhan stand dihadirkan untuk menambah semarak acara yang berlangsung dua hari ini. Stand ini menampilkan aneka makanan unik dan menarik. Menyuguhkan aneka makanan khas daerah Yogyakarta, stand – stand ini diserbu pembeli sejak pagi.
Aneka jajanan berbahan dasar lokal seperti tiwul, klepon, jadah tempe, ampyang hingga wedang uwuh justru menjadi makanan yang paling diburu. Selain itu, masih ada aneka makanan kering seperti keripik tuntut pisang, keripik bonggol pisang, keripik udang bunga pisang, bakmi bayam, keripik daun seledri hingga keripik pare yang memiliki cita rasa yang begitu melekat.
Kuliner menarik lainya adalah geblek, makanan khas kulonprogo ini dihidangkan dengan tampilan yang berbeda. Mulai dari geblek udang, geblek saus kacang, hingga geblek tuna. Harganya pun cukup terjangkau, pembeli hanya dikenakan Rp.5 ribu untuk porsi kecil dan Rp.10 untuk porsi besar.
Selain festival kuliner, acara yang akan berlangsung dua hari hingga kamis (27/10) ini juga menyajikan sederet acara menarik, seperti lomba memasak, talks show, bazaar dan rangkaian acara menarik lainya. (Tam)