KESI WADAH SEMUA UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT
Pembangunan Kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, hal ini dikatakan Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Dra. Titik Sulastri dalam acara Kampaye Gaya Hidup Sehat Melalui Kelurahan Siaga Dalam Rangka Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 52, Selasa (08/11) di Ghra Pandawa Balikota Yogyakarta.
Dikatakan, masyarakat Indonesia pada umumnya, dan masyarakat Kota Yogyakarta pada khususnya, saat ini mengalami transisi epidemiologi yang ditandai dengan meningkatnya kematian dan kesakitan akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti stroke, jantung, diabetes. Hal ini disebabkan adanya perubahan perilaku hidup atau pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang beraktifias fisik, serta kebiasaan merokok. Meningkatnya kasus PTM akan menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah karena penanganannya membutuhkan biaya yang besar. Kasus PTM juga menyebabkan hilangnya potensi/modal sumber daya manusia dan menurunnya produktivitas (productivity loss) yang pada akhirnya akan mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi.
Titik Sulastri menambahkan, untuk itulah dibutuhkan upaya Promotif dan Preventif yang merupakan upaya paling efektif guna mencegah tingginya kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular dan Penyakit Menular. Pencegahan penyakit sangat tergantung pada perilaku, lingkungan, upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat seperti Posyandu, Posbindu atau Pos Pembinaan Terpadu, serta dukungan regulasi. Upaya tersebut memerlukan keterlibatan aktif secara terus menerus seluruh komponen baik Pemerintah, Dunia Usaha, dan Masyarakat serta sebuah gerakan untuk mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.
“Sejalan dengan tema Hari Kesehatan Nasional ke-52 Tahun 2016 yaitu, INDONESIA CINTA SEHAT, MASYARAKAT HIDUP SEHAT, INDONESIA KUAT, marilah kita resapi tema ini secara luas, seiring dengan Program Indonesia Sehat, melalui Pendekatan Keluarga melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Sangat penting mengedukasi masyarakat agar berperilaku sehat, memberikan tanggung jawab menjaga diri sendiri, keluarga, dan lingkungannya untuk hidup sehat melalui upaya Preventif dan Promotif serta menjadikan kesehatan sebagai Investasi”, Kata Titik
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dr. Vitayulia Kisworini, M.Kes dalam laporannya menyebutkan, sejalan dengan komitmen mempromosikan kesehatan di masyarakat, bersyukur bahwa di Kota Yogyakarta telah terbit Peraturan Walikota No. 3 Tahun 2016 tentang Kelurahan Siaga. Acara kampaye Gaya Hidup Sehat saat ini diwarnai dengan penandatanganan komitmen cara hidup sehat, Vitayulia berharap, semoga tidak hanya berhenti pada goresan tinta semata, namun harus diwujudkan dengan kerja keras dan karya nyata sehingga dapat menggoreskan semangat perubahan menggerakan masyarakat melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Ditambahkan Vitayulia, pencegahan penyakit sangat tergantung pada perilaku, lingkungan, upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat seperti Pos Yandu, posbindu serta dukungan regulasi, Upaya tersebut memerlukan keterlibatan aktif secara terus menerus seluruh komponen pemerintah dan masyarakat, dengan demikian prlu adanya gerakan masyarakat untuk mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.
Salah satu lembaga masyarakat yang memiliki posisi strategis dalam penggerakan Masyarakat untuk berperilaku hidup sehat adalah Keluraha Siaga (KESI). KESI merupakan wadah dari semua upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat ditingkatan paling bawah. Di Kota Yogyakarta telah memiliki Payung hukum yakni Peraturan walikota No. 3 Tahun 2016 tentang Kelurahan Siaga. Mengingat pentingnya KESI dalam pembangunan kesehatan di Masyarakat maka perlu adanya suatu komitmen dari seluruh kelurahan siaga yang ada di Kota Yogyakarta guna menyatukan tekad dan usaha untuk mewujudkan Masyarakat Kota Yogyakarta yang sehat dan mandiri.
“Tidak lupa kami menyampaikan selamat kepada 3 Kelurahan yang mendapatkan Piagam Deklarasi STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), saya berharap penerapan STBM dapat merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat, serta menanamkan jiwa gotong royong demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat”, katanya.