Kecamatan Tegalrejo Adakan Lomba Pemberantasan Sarang Nyamuk

Untuk menyadarkan sekaligus mendorong warga agar menjaga lingkungannya selalu bersih dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Kecamatan Tegalrejo mengadakan Lomba Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pada November 2016.

“Tujuan Lomba PSN adalah memantau kebersihan lingkungan, juga memutus rantai perkembangbiakan nyamuk, khususnya nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus Dengue penyebab demam berdarah,” ujar Sekretaris Camat Tegalrejo, Sumargandi, Rabu (9/11), di kantornya.

Menurutnya, kegiatan ini adalah tindak lanjut dari pelaksanaan kegiatan pemantauan jentik yang dilakukan secara rutin setiap bulan di masing-masing RW se-Kecamatan Tegalrejo.

“Ancaman penyakit demam berdarah masih cukup tinggi. Apalagi di wilayah Kecamatan Tegalrejo termasuk wilayah yang rentan penyakit ini, sehingga sejak awal tahun 2016, kegiatan PSN rutin dilaksanakan, bekerja sama dengan Puskesmas dan kader kesehatan di masing-masing wilayah,” terang Sumargandi.

Lomba PSN dilakukan pada 9 dan 10 November 2016. Setiap harinya dilakukan penilaian terhadap 2 kelurahan. Pada masing-masing kelurahan, Tim Juri memantau Rukun Tetangga (RT) yang terpilih. Pemilihan lokasi dilakukan dengan sistem undian yang dilakukan pada Rabu (9/11/2016) di depan pegawai Kecamatan Tegalrejo saat apel pagi.

“Sebagai sampel penilaian akan dilakukan pemantauan terhadap 20 rumah di masing-masing RT terpilih. Parameter penilaian berdasarkan persentase Angka Bebas Jentik (ABJ) di mana semakin besar ABJ maka peluang menangnya akan makin tinggi,” kata salah satu Juri, Wirayatno.

Bagi pemenang akan mendapatkan piala bergilir dari Kecamatan Tegalrejo, sekaligus bentuk komitmen terhadap pelaksanaan lomba di tahun yang akan datang.

Sementara itu, Prie Aka Mahdayanti sebagai Juri Lomba PSN yang juga Kepala Puskesmas Tegalrejo mengatakan, kini telah ditemukan vaksin dengue untuk mencegah demam berdarah bernama Dengvaxia, yang merupakan hasil penelitian selama 20 tahun.

“Vaksin Dengvaxia telah digunakan di 4 negara sejak Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, mengesahkan penggunaan vaksin tersebut. Namun, yang menjadi kendala adalah masih mahalnya harga vaksin karena terbatasnya produksi vaksin,” ungkapnya.

Untuk itu, tambahnya, Puskesmas Tegalrejo akan mendorong pemantauan jentik mandiri di masing-masing rumah tangga sebagai tindak pencegahan demam berdarah serta menjaga kebersihan lingkungan sebagai sebuah kegiatan yang rutin dilakukan oleh masyarakat. (Kurniawan Sapta Margana/Kecamatan Tegalrejo).