Festival Seni Budaya Kampung Wisata Becak Maju
Untuk meneguhkan eksistensi Becak Maju diadakan serangkaian acara bertempat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) RW 04 Kelurahan Bener, beberapa waktu lalu. Becak Maju merupakan akronim dari Bener Kricak Maju, komunitas kampung wisata di dua kelurahan, Bener dan Kricak.
Acara dimulai dengan Festival Egrang bagi siswa SD hingga SMP pada pukul 08.00 hingga 12.00, dilanjutkan gelaran Festival Seni Budaya dalam bentuk pementasan wayang kulit dengan lakon ‘Gathotkaca Gugat’ dengan dalang Ki Waluyo, warga Kelurahan Kricak.
Menurut Ketua Kampung Wisata Becak Maju, Wandani, acara tersebut merupakan bentuk penegasan eksistensi Becak Maju. Dengan pengurus yang belum lama dikukuhkan oleh Kecamatan Tegalrejo, dia berharap, Becak Maju mampu mendukung Kelurahan Kricak dan Kelurahan Bener menuju kampung wisata.
Anggaran untuk mengadakan kegiatan, sambungnya, selain dari swadaya masyarakat di sekitar lokasi Becak Maju, juga bantuan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Yogyakarta.
“Adanya dukungan anggaran dari Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Disparbud menunjukkan komitmen dan dukungan terhadap pengembangan kampung wisata di Kota Yogyakarta,” ujarnya.
Selain pagelaran wayang kulit, ada pula tampilan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah Kelurahan Bener. Salah satu warga Bener yang juga anggota Forkom UMKM Kecamatan Tegalrejo, Ida Herawati, mengatakan bahwa dia sangat mendukung acara seperti ini agar dilaksanakan secara rutin.
“Menurut saya, dengan penggabungan antara festival kesenian maupun kegiatan sejenis dengan tampilan UMKM akan membantu pemasaran UMKM yang ada di masing-masing kelurahan. Karena, salah satu hambatan UMKM adalah terkait pemasaran produknya,” ungkap Ida di tengah acara.
Sementara itu, ada hal berbeda dalam kemasan pementasan wayang kulit. Selain durasi waktunya yang singkat, sekitar 3 jam, ada kompilasi dengan seni tradisi lainnya. Saat adegan Limbukan misalnya, ditampilkan pula Tari Gambyong, kemudian Tari Angguk, Jathilan, hingga Macapat.
Saat adegan Goro-Goro, ditampilkan seni tradisi lainnya, yaitu Warokan dan fragmen Kethoprak. Pelaku seni yang tampil pun merupakan warga Kelurahan Kricak dan Kelurahan Bener.
Kompilasi berbagai seni budaya dan wayang kulit itu memuaskan warga yang hadir, dengan banyaknya potensi kesenian yang ditampilkan. Mereka yang hadir seakan menikmati paket lengkap kesenian wilayah dalam satu hari. (Kurniawan Sapta Margana/Kecamatan Tegalrejo)