Kelurahan Gunungketur Jadi Kelurahan Siaga Terbaik Se Kota Yogya
Kelurahan Gunungketur, Kecamatan Pakualaman, Kota Yogya berhasil menjadi juara terbaik pertama sebagai Kelurahan Siaga di tingkat Kota Yogya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogya, Fita Yulia Kisworini mengungkapkan jika penghargaan ini berhasil diraih atas penilaian kesiapan dan kesigapan Kelurahan Gunungketur yang sukses dalam melakukan antisipasi berbagai permasalahan kesehatan di lingkungannya secara mandiri.
“Jadi dia bisa menyelesaikan permasalahan kesehatannya sendiri,” terangnya, kamis (17/11)
Menurutnya Kelurahan tersebut semakin menunjukkan kemajuan yang sangat signifikan. Berbagai inovasi warga seperti Ipal Komunal, bank sampah, serta kolam ikan yang tersebar di seluruh rw dan beberapa inovasi lainnya.
Untuk penilaiannya sendiri, lanjutnya, Kelurahan Gunungketur menjadi juara lomba Kelurahan Siaga berdasarkan pencapaian dari delapan kriteria kelurahan siaga yang sudah terpenuhi.
Kriteria tersebut antara lain adalah adanya Forum Masyarakat Kelurahan, Kader Pemberdayaan Masyarakat/Kader Kesehatan, Kemudahan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar, Posyandu dan UKBM nya aktif, Dukungan Dana Untuk Kegiatan Kesehatan di Kelurahan, Peran Serta Masyarakat dan Organisasi Kemasyarakatan, dan Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Ia menjelaskan kelurahan siaga adalah kelurahan yang secara aktif meningkatkan derajat kesehatan masyarakat se tinggi-tingginya, dan mampu untuk mencegah serta mengatasi berbagai ancaman yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat secara mandiri.
“Misalnya, kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), kejadian bencana, kecelakaandan lain-lain, dengan memanfaatkan potensi warga setempat secara gotong royong.” katanya.
Disebutkannya, kelurahan siaga juga memberikan kemudahan bagi warganya untuk mengakses pelayanan kesehatan dasar setiap hari melalui Puskesmas atau sarana kesehatan lainnya.
Dengan kemudahan akses tersebut, lanjutnya, masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan dengan baik sehingga ketika ada masalah kesehatan dapat segera diatasi.
“Warga tidak lagi kesulitan untuk berobat karena sudah ada fasilitas kesehatan yang mudah di akses” ujarnya.
Kelurahan siaga juga dapat menumbuhkan kemandirian masyarakat melalui peran serta aktif dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dalam mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat(UKBM).
Ia berharap dengan adanya lomba ini dapat meningkatkan koordinasi anatara kelurahan dengan organisasi lain seperti Karang Taruna, Tagana, Posyandu, Komisi Lansia, petugas lapangan Keluarga Berencana, termasuk menjalin kemitraan dengan fasilitas layanan kesehatan.
“Karena dengan adanya koordinasi dengan pihak lain diharapkan dapat mengumpulkan berbagai data mengenai kondisi kesehatan warga, seperti jumlah ibu hamil, jumlah ibu menyusui, pemetaan kondisi kesehatan lingkungan, potensi masyarakat untuk menjadi pendonor atau data lain yang berhubungan dengan kesehatan warga” katanya.
Agar seluruh data yang sudah terkumpul, katanya, dapat langsung diberikan kepada Kelurahan sebagai dasar dalam penentuan dan pengembangan program di bidang kesehatan serta sasaran kerja.(Han)