Berlangsung 24 hari, Perayaan Sekaten 2016 Resmi Dibuka
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) kembali menggelar Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) dalam rangka memperingati Sekaten. Masih bertempat di Alun-alun utara, ajang tahunan ini resmi di buka oleh Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Paduka KGPAA Paku Alam X beserta Plt Walikota Yogyakarta Drs. Sulistiyo, SH. CN. M.Si, jum’at sore (18/11).
Acara pembukaan ajang dakwah para pendahulu ini ditandai dengan pemukulan kenong oleh Sri Paduka KGPAA Paku Alam X, dan disusul pemotongan pita oleh Plt Walikota Yogyakarta sebagai bentuk sombolik ditandainya pembukaan perayaan sekaten 2016.
Selain dihadiri Wakil Gubernur DIY beserta Gusti Kanjeng Bendara RadenAyu Adipati Pakualam, pembukaan acara ini juga dihadiri oleh - Ketua DPRD DIY, Forkopimda DIY, Bupati se-DIY, Pimpinan dan anggota DPRD Kota Yogyakarta, Penghageng Kraton Nagyogyakarta Hadiningrat dan Puro Pakualaman, Serta Para Tokoh Masyarakat.
Sri Paduka KGPAA Paku Alam X berharap masyarakat dapat mengambil makna esensial perayaan sekaten ini. Sehingga kita bisa meneladani makna asli yang sakral, disamping promosi niaga dan pariwisata.
“Tidak hanya menguntungkan secara ekonomi saja, namun juga dapat menumbuhkan potensi-potensi tradisi budaya Yogyakarta sebagai modal membangun bangsa yang lebih baik di masa mendatang,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt Walikota Yogyakarta Sulistiyo mengawali pidatonya dengan mengajak hadirin untuk mengingat kembali sejarah sekaten, ia terkagum dengan cara Sunan Kalijaga dalam melakukan syiar islam dengan pendekatan budaya yang begitu mengena.
“Sekaten adalah sebuah prestasi budaya yang merupakan suatu elaborasi yang sangat maju mengingat di dalamnya terjadi akulturasi yang sangat mendalam antara nuansa agama dengan kebudayaan masyarakat Jawa,” paparnya.
Sehingga, lanjutnya, setelah berlangsung ratusan tahun dan kini masyarakat hidup di era globalisasi, peristiwa Sekaten dan roh yang terkandung dalam seluruh rangkaiannya masih menjiwai kehidupan masyarakat Yogyakarta, dan senantiasa diperingati secara konsisten setiap menjelang peringatan kelahiran Nabi Muhammad shalallaahu ‘alaihi wa sallam.
Ia menuturkan Perayaan Sekaten memang telah menyatu dengan budaya dan tradisi masyarakat Yogyakarta. Dalam penyelenggaraannya senantiasa mengupayakan bersinerginya unsur religi, budaya, hiburan dan ekonomi. “Dan misi utama sekaten adalah syiar Islam,” imbuhnya.
Berlangsung 24 Hari
Tidak hanya sekadar perayaan saja, ia menyebut bahwa sekaten adalah media pemberdayaan berbagai potensi daerah dimana perayaan tersebut ditandai dengan dimulainya Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS).
“PMPS akan menjadi ruang ekspresi seni bagi wilayah-wilayah di Yogyakarta dan sekolah di panggung seni yang dapat disaksikan setiap hari. Selama PMPS masyarakat juga akan mendapatkan informasi pembangunan di Yogyakarta melalui anjungan pemerintah daerah,” paparnya.
Bertajuk “Harmoni Ekonomi, Budaya dan Religi Untuk Jogja Istimewa”, PMPS tahun ini akan berlangsung lebih lama, yakni 24 hari sejak hari ini hingga 11 desember 2016.
Pada PMPS kali ini, tersedia 444 (empat ratus empat puluh empat) stand yang terbagi menjadi 2 zona, yakni zona ekonomi dan zona pemerintah dimana semua stand tersebut telah terisi 100%.” Hal ini menunjukkan antusiasme warga terutama para pelaku usaha ekonomi mikro, kecil dan menengah serta mitra kerja Pemerintah,” sambung Plt Walikota.
Ia berharap PMPS tahun ini dapat terselenggara dengan selamat, aman dan lancar, tanpa mengurangi kekhidmatan dalam merenungi makna religius dari Perayaan Sekaten. (Han/Tam)