DPRD Kota Payakumbuh Berguru Cara Percepatan Pembangunan di Pemkot Yogyakarta
Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Payakumbuh bertandang di Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, selasa (22/11). Kedatangan Para Legislator ini dalam rangka kunjungan kerja untuk mempelajari banyak hal, mulai dari Pelayanan Publik hingga soal kesehatan, keuangan dan pariwisata.
Rombongan 30 orang ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Payakumbuh Yendri Bondra Ot Parmanto Alam dan diterima oleh staf Staf Ahli Walikota Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Bejo Suwarno di Ruang Rapat Sadewa Balaikota Yogyakarta.
Yendri menuturkan, Kunjungan ini dimaksudkan untuk saling tukar pikiran dan gagasan untuk memajukan Kota Payakumbuh ke depan. Selain itu juga sebagai wadah untuk mempererat tali silaturahmi kedua daerah.
Kami yang hadir disini dari Komisi A dan B, lanjutnya, sedang bekerja keras untuk melakukan percepatan pembangunan Kota Payakumbuh. Dan semoga informasi yang kami dapat selama kunjungan ini dapat menjadi referensi untuk kemudian diterapkan di Kota Payakumbuh.
Plt Walikota Yogyakarta Sulistiyo dalam sambutanya yang dibacakan Bejo Suwarno menyambut baik kedatagan sekaligus ide untuk melakukan percepatan pembangunan daerah ini. “Pemkot Yogyakarta tidak pernah berhenti untuk terus melakukan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Terkait pembangunan kepariwisataan, Ia menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2015, jumlah wisatawan domestik yang mengunjungi kota Yogyakarta mencapai angka 2.857.599 orang dan wisatawan mancanegara 393.082 orang dengan rata-rata lama tinggal (length of stay) 2, 35 malam.
“Oleh karena itu, perkembangan usaha penunjang pariwisata seperti hotel, restoran, dan hiburan di Kota Yogyakarta juga cukup pesat, “ paparnya.
Terkait pengelolaan keuangan daerah, ia menuturkan realisasi PAD Tahun 2015 sebesar Rp. 476.161.504.974 (empat ratus tujuh puluh enam milyar, seratus enam puluh satu juta, lima ratus empat ribu, sembilan ratus tujuh puluh empat).
“Sedangkan target Pendapatan Asli Daerah 2016 sebesar Rp. 503.488.602.271 (lima ratus tiga milyar, empat ratus delapan puluh delapan juta, enam ratus dua ribu, dua ratus tujuh puluh satu,” imbuhnya.
Menyangkut soal pelayanan publik, Bejo mengaku puas dengan usaha yang telah dilakukan Pemkot Yogyakarta, hal ini dibuktikan dengan sederet pengahargaan yang telah diraih. Ia menyebutkan beberapa pengahargaan yang telah berhasil diraih.
Dalam bidang kesehatan, Layanan Kegawatdaruratan YES 118 –Top 20 Pelayanan Publik versi Kemenpan Reformasi Birokrasi RI 2015, dan Rumah Sehat Lansia Lansia–Top 33 Pelayanan Publik versi Kemenpan Reformasi Birokrasi RI 2014.
Dalam bidang lingkungan hidup, ia menyebutkan Yogyakarta berhasil meraih Penghargaan Adipura selama tujuh kali dalam Kategori Kota Besar. “ Selain itu kami juga memiliki bank sampah yang saat ini berjumlah 405 Bank Sampah atau 65% dari 616 RW se-Kota Yogyakarta,” sambungnya.
Ia juga memaparkan sejumlah terobosan yang telah dilakukan Pemkot dalam bidang Perindustrian dan UMKM. “Pemkot telah memberlakukan Pemberian Ijin Usaha Mikro (IUM) khusus bagi pelaku usaha Mikro dengan menghapuskan SIUP dan Ijin HO, sehingga mendorong masyakat tidak terbebani dengan regulasi,” jelasnya.
Disamping itu, Pemkot Yogyakarta juga memiliki Program Home Business Camp (HBC), yaitu kegiatan pembekalan bagi generasi muda untuk siap menjadi wirausaha mandiri dan Pendirian Kios Segoro Amarto guna menjaga stabilisasi harga Sembako, kerjasama Bank Indonesia (BI), BPD DIY, Perum BULOG. (Tam)