RATUSAN GURU PERINGATI HARI GURU NASIONAL DAN HUT PGRI KE 71
Kualitas pendidikan merupakan sebuah rangkaian panjang dan merupakan sinergitas yang kompleks antara kapabilitas guru, sarana yang lengkap, lingkungan kondusif, serta peserta didik yang mempunyai kesiapan belajar. Selain itu, juga dipengaruhi kematangan dalam aspek psikologis, partisipasi masyarakat serta aspek lainnya demi terwujudnya sumber daya manusia yang unggul dan handal. Hal ini dikatakan PLT Walikota Yogyakarta, Drs. Sulistiyo, SH.Cn, M.Si. dalam acra Hari Guru Nasional dan HUT Ke-71 PGRI, di Gedung Olahraga Among Rogo Jum’at (25/11).
Dijelaskan, keberhasilan proses pendidikan salah satunya tergantung dari proses pembelajaran yang dilakukan guru. Berubahnya karakteristik anak didik di era globalisasi seperti saat ini menuntut adanya pergeseran paradigma dalam pembelajaran. Dalam paradigma baru tersebut guru tidak lagi sebagai pengontrol anak didik, tetapi diharapkan dapat lebih banyak memberi kesempatan kepada anak didik untuk mengeksplorasi kemampuan fisik dan intelektualitasnya serta kontrol diri melalui rangsangan-rangsangan kreatif guru.
“Saya rasa Guru di era global adalah guru yang selain mempunyai kewajiban untuk mentransfer ilmu dan menjadikan dirinya sebagai contoh bagi anak didik juga harus senantiasa mengembangkan kemampuan dirinya dengan selalu belajar mengingat perkembangan zaman yang demikian pesat dan mempunyai kekuatan yang sangat besar dalam merubah pola pikir dan pola sikap anak didik”, katanya.
Ditambahkan Sulistiyo, suka atau tidak suka, guru harus mengikuti perkembangan zaman. Dalam konteks guru pembelajar, terdapat pemikiran bahwa , "guru pembelajar adalah guru yang ideal terus belajar dan mengembangkan (upgrade) diri setiap saat dan di manapun". Guru yang terus belajar dan berkarya sehingga menghasilkan generasi pembelajar sepanjang hayat, yang terus menerus berkontribusi pada masyarakat dan lingkungannya.
“Saya ucapkan selamat Hari Guru Nasional & HUT Ke-71 PGRI Kota Yogyakarta. Jadikanlah momentum ini untuk lebih mengukuhkan komitmen bersama untuk mempertahankan predikat Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan Yang Unggul. Mari rapatkan barisan, kita bangun negeri ini dengan memberikan yang terbaik kepada anak-anak kita”, imbuh Sulistiyo.
Sementara itu menurut Ketua PGRI Kota Yogyakrta, Drs. Sugeng Mulyo Subono Mengatakan, Guru yang terus belajar dan mengembangkan diri bukan untuk pemerintah atau kepala sekolah, tetapi memang hakikatnya sebagai guru pembelajar selama dia mengabdikan diri dalam dunia pendidikan. Dengan kata lain, ketika seorang guru memutuskan untuk berhenti atau tidak mau belajar, maka sejak saat itu memutuskan untuk berhenti menjadi seorang pendidik.
“Saya berharap PGRI Kota Yogyakarta, sebagai wadah konsolidasi, koordinasi dan silaturahim bagi para guru di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta ini, bekerjasama dengan pemerintah dan berbagai pihak akan mampu membuat kesepakatan, kebijakan dan langkah-langkah komprehensif untuk mewujudkan hal-hal tersebut dengan harapan anak-anak kita, para tunas bangsa akan tumbuh dan berkembang menjadi generasi penerus yang cemerlang, berkepribadian dan berkualitas”, kata Sugeng
Hari Guru Nasional dan HUT PGRI Ke 71 tahun ini diperingati selain upacara hari ini, sebelumnya diadakan rangkaian Hari Guru dengan mengadakan Lomba Paduan Suara serta Lomba menulis esai tentang Guru dan pendidika. Dalam kesempatan tersebut PLT Walikota Yogyakrta juga berkenan memberikan hadiah Kepada Para pemenang lomba berupa Trophi dan uang pembinaan.