Bahas Kepariwisataan, DPRD Lumajang Sambangi Pemkot Yogyakarta

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta pada selasa (6/12). Rombongan yang berjumlah 30 orang  ini dipimpin H. Syamsul Huda dan diterima oleh Staf Ahli Walikota Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Bejo Suwarno di Ruang Rapat Sembrada Kompleks Balaikota Yogyakarta.

Tidak diragukan lagi bahwa, Yogyakarta merupakan salah satu Kota yang telah berhasil mengembangakan kepariwisataan dengan baik. Dan yang patut diteladani adalah bagaiman Pemkot bisa menggandeng masyarkat untuk berasama-sama mengawal kepariwisataan ini. Demikian dikatakan H.Syamsul Huda dalam sambutan resminya.

Menurutnya megembangkan pariwisata adalah pekerjaan yang tidak mudah karena harus bersinggungan dengan masalah lain, seperti pengelolaan transportasi. Dan ia menilai Yogyakarta mampu melakukan ini.

Ia mengaku tertarik dengan cara Pemkot Yogyakarta melakukan penataan lahan parkir di Malioboro. “Untuk itulah kami ingin belajar dari Pemkot Yogyakarta tentang bagaimana menerapakan peraturan daerah agar efektif mengawal bidang pariwisata dan dan rekayasa lalu lintas,” imbuhnya.

Sementara itu, Bejo Suwarno menjelaskan bahwa sektor pariwisata Kota Yogyakarta diperkuat dengan adanya Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY). Badan ini bertugas meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik mapun manca negara sekaligus meningkatkan citra kepariwisataan Kota Yogyakarta.

Selain destinasi wisata, yang tak kalah penting adalah faktor pendukungnya. Pemkot Yogya  terus mendorong BP2KY untuk mengedepankan aspek keamanan bagi wisatawan sehingga wisatawan merasa aman dan nyaman berkunjung ke Yogyakarta.

Untuk memberikan layanan publik yang prima, baik berupa fasilitas jalan dan penataan transportasi, Pemkot Yogyakarta menggandeng Kabupaten lain untuk mengembangkan penataan insfrastruktur dan transportasi.

“Dengan fasilitasi Pemda DIY telah membentuk Forum Kerjasama Antar Daerah dengan nama Sekber Kartamantul (Sekretariat Bersama Yogyakarta Sleman Bantul),” kata Bejo Suwarno.

Penataan transportasi tidak hanya sebatas penataan fisik atau sarana prasarana saja. “Namun perlu membangun nilai serta menumbuhkan sebuah pemahanan bahwa budaya transportasi yang saling menghargai antara satu dengan pengendara lain serta mematuhi rambu-rambu lalu lintas,” imbuhnya.

Pemerintah Kota Yogyakarta telah memiliki 8 (delapan) program unggulan transportasi Kota, yakni Peningkatan Layanan Angkutan Umum, Penataan Kendaraan Tidak Bermotor, Penataan Lalu Lintas Kawasan, Pengembangan Infrastruktur Transportasi, Perbaikan Fasilitas Lalu Lintas, Penataan Parkir, Perbaikan Fasilitas Pelayanan Pubik dan Yogyakarta Emergency Service (YES 118). (Tam)