PMPS 2016 Resmi Ditutup

Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) Tahun Je 1950 atau 2016 Masehi yang telah dilaksanakan sejak tanggal 18 November lampau resmi ditutup malam ini, Minggu (11/12). Acara yang menjadi pendukung Hajad Dalem Perayaan Sekaten ini ditutup secara resmi melalui pemukulan bedug oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Rr. Titik Sulastri.

Dikatakan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Yogykarta, Sulistyo dalam sambutan tertulisnya, Perayaan PMPS kali ini berjalan dengan lancar, aman, tertib serta mendapat respon yang baik dari masyarakat. Namun demikin Sulistyo juga merasa pelaksanaan PMPS ini tak luput dari berbagai kekurangan.

“kekurangan tersebut hendaknya dijadikan bahan evaluasi dan introspeksi, termasuk berbagai saran, kritik maupun keluhan yang disampaikan masyarakat kepada panitia harus dijadikan referensi untuk mencari terobosan baru agar kemasan PMPS di tahun-tahun yang akan datang dapat lebih menarik, berkualitas dan sesuai dengan harapan semua pihak.” Tutur Sulistyo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Titik.

Lebih lanjut, Sulistyo mengapresiasi partisipasi berbagai pihak yang turut mendukung kesuksesan PMPS , baik dari pihak Kraton Yogyakarta, dunia usaha, instansi pemerintah, serta masyarakat pada umumnya.

”Berkaitan dengan akan segera berakhirnya PMPS 2016 ini, saya atas nama Pemerintah Kota Yogyakarta menghaturkan terima kasih  kepada Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X atas perkenan menggunakan Alun-alun Utara sebagai arena Pasar Malam Perayaan Sekaten 2016 ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada masyarakat, instansi pemerintah,  dunia usaha dan semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan PMPS 2016 ini.” Imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta, Lucy Irawati mengatakan, dalam pelaksanaan tahun ini, ada beberapa hal yang menjadi catatan yang menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan PMPS tahun depan.

“Ada beberapa catatan untuk pelaksanaan PMPS tahun ini, di antaranya adalah masalah parkir. Ke depannya perlu adanya penataan parkir, baik untuk pengunjung maupun penjaga stan, selain itu perlu juga adanya penertiban tarif parkir karena banyak masyarakat yang mengeluhkan tarif parkir Sekaten” Jelas Lucy.

Selain itu, Lucy juga menjelaskan, pada pelaksanaan tahun ini pemasukan yang didapatkan dari sewa stan mencapai lebih dari 800 juta rupiah. Hasil sewa tersebut akan masuk ke kas daerah dan menjadi pendapatan lain-lain yang sah bagi daerah. (ams)