Peringati Maulud Nabi, Kraton Jogja keluarkan Lima Gunungan

Untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, Keraton Yogyakarta mengeluarkan lima buah gunungan. Kelima gunungan yang dikeluarkan dalam upacara Gerebeg Mulud ini dibawa dari Keraton Yogyakarta menuju halaman Masjid Agung Yogyakarta, Puro Pakualaman, dan Kepatihan untuk diperebutkan. Senin (12/12)

Kelima gunungan tersebut adalah Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Dharat, Gunungan Gepak dan Gunungan Pawuhan dibuat oleh para abdi dalem di Magangan Kraton Yogyakarta.

Upacara Grebeg ini diawali dengan persiapan para prajurit kraton sebanyak 10 bregada. Sejak pukul 06.00 WIB para prajurit tersebut sudah berkumpul di Pracimosono yang bertempat di sebelah barat pagelaran Kraton Yogyakarta.

Para prajurit tersebut menantikan kehadiran Juojo Doro (Pembawa bendera) dan pendampingnya dari 10 pasukan. Setelah bendera diterima, pembawa bendera segera menuju ke Pracimosono, sesampainya di Pracimosono, Juojo tersebut diberi penghormatan oleh 10 pasukan prajurit.

Di Pracimosono selain prajurit yang dipimpin oleh Pandego, hadir pula Manggala Yudha (Pemimpin tertinggi prajurit) yakni GBPH Yudhaningrat yang didampingi oleh abdi dalem yang membawa ampilan.

Selesai doa diucapkan, gunungan pun sontak direbut oleh masyarakat yang datang dari seluruh penjuru kota. Sebagian dari gunungan ini dibagikan kepada masyarakat umum dengan cara dirayah (diperebutkan).

Pada kesempatan tersebut lautan manusia memadati Alun-alun Utara hingga pintu gerbang Masjid Gedhe untuk mengikuti prosesi Grebeg Maulud.

Dalam perebutan ini, semua warga yang menghadiri upacara akan saling berebut bagian-bagian yang ada dalam gunungan. Bagian-bagian gunungan ini dipercaya akan menjadi berkah yang bisa mewujudkan doa atau keinginannya

Memang ada kepercayaan dari masyarakat bahwa barangsiapa yang mendapat bagian apa pun dari gunungan tersebut, ia akan mendapat berkah.

Kegiatan ngrayah mengambarkan sebuah filosofi bahwa manusia dalam kehidupannya untuk mencapai tujuan harus berani melakukan persaingan dan permasalahan hidup harus dihadapai bukan untuk dihindari. (Han)