Peringati Hari Ibu, Perempuan Kota Jogja Ikuti Pelatihan Public Speaking
Sejumlah perempuan di Kota Yogyakarta yang berasal dari berbagai organisasi perempuan di Kota Yogyakarta mengikuti pelatihan Public Speaking. Pelatihan ini merupakan bagian dari Seminar Peringatan Hari Ibu yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (KPMP) Kota Yogyakarta pada hari Senin (19/12) di Grha Pandawa Kompleks Balaikota.
Dikatakan oleh Kepala KPMP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, pelatihan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan mengenai praktik Public Speaking kepada perempuan dalam rangka pemberdayaan kaum perempuan di Kota Yogyakarta.
“Semoga acara ini dapat memberikan semangat untuk memajukan perempuan di Kota Yogyakarta. Pelatihan public speaking ini penting agar kita bisa tahu bagaimana bicara dengan efektif, tepat, dan menyesuaikan dengan audiens yang ada” Jelas Octo.
Pelatihan ini sendiri diberikan oleh Lusy Laksita, seorang penyiar radio, sekaligus motivator, public speaker dan MC profesional ternama asal Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut Lusi memberikan pemahaman mengenai teori, praktik, maupun etika dan etiket dalam melakukan public speaking.
“Public Speaking menjadi sangat penting karena kemampuan seseorang akan dinilai dari bagaimana dia berbicara di depan umum” Imbuh Lusy dalam pengantar materinya.
Sementara itu, terkait dengan pemberdayaan Perempuan, Octo mendorong kaum perempuan untuk bisa mengerti diri sendiri maupun posisinya, kemudian memiliki kemauan untuk berdaya sehingga nantinya mampu berdaya.
“Karakter perempuan berdaya antara lain tegar, pantang menyerah, mau teruse belajar mengembangkan potensi, dan berusaha untuk memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi masyarakat” Jelas Octo
Selain itu, Octo juga menerangkan mengenai program 3 ends dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI yang menjadi salah satu strategi pemberdayaan perempuan.
“Program 3 ends terdiri dari End Violence Against Women and Children (Akhiri Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak); End Human Trafficking (Akhiri Perdagangan Manusia), dan End Barriers To Economic Justice (Akhiri Kesenjangan Ekonomi terhadap perempuan)” Pungkas Octo. (ams)