Senam Otak Kurangi Kejenuhan Pasien Cuci Darah RS Jogja
Para penderita gagal ginjal yang menjalani proses hemodialisa (cuci darah) selama lebih dari 4 jam pasti akan mengalami kejenuhan. Belum lagi apabila muncul keluhan yang cukup mengganggu dan tidak nyaman seperti pusing, mual dan muntah. Penderita gagal ginjal kronis yang melakukan cuci darah terjadwal rutin 1-2 kali dalam seminggu dan mengalami penurunan aktifitas karena kondisi sakitnya.
Rumah Sakit Jogja terus berupaya memberikan yang terbaik kepada para pengguna layanan. Salah satu inovasi pelayanan yang diberikan adalah kegiatan Brain Gym Excercises (latihan senam otak). Direktur RS Jogja, drg RR Tuty Setyowati mengatakan kegiatan ini sudah berlangsung beberapa waktu yang lalu dan ditujukan bagi pengguna layanan di Klinik rawat jalan, laboratorium dan farmasi Rumah Sakit Jogja. "Seiring dengan peningkatan layanan di Rumah Sakit Jogja, kegiatan ini juga dilaksanakan dan diperuntukkan kepada pengguna layanan Hemodialisa yang sedang menjalani proses dialisis," katanya.
Proses dialisis di Rumah Sakit Jogja dilaksanakan selama 5 jam untuk satu sesinya, sehingga bisa dipastikan pengguna layanan Hemodialisa mengalami kejenuhan. Kegiatan senam otak bagi pengguna layanan Hemodialisa dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan fisik penderita. Gerakan – gerakan ringan yang dilakukan tetapi membutuhkan konsentrasi dan koordinasi yang baik antara otak kanan dan kiri.
Senam otak dipandu oleh instruktur senam otak yakni Siti Rochyati dan tetap didampingi oleh dokter serta perawat mahir ginjal yang bertugas di ruang Hemodialisa. Selain mengurangi kejenuhan, kegiatan ini juga memancing penderita untuk tersenyum bahkan tertawa lepas karena melakukan gerakan yang tidak sesuai seperti yang di ajarkan oleh instruktur. (Setyo Wijanarko/RS Jogja)