Karnaval Ayo Melek Gizi, Makanan  Sehat Adalah Komposisi Gizinya Harus Seimbang

Para orang tua harus memahami apa yang baik dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga. Pengetahuan tentang gizi seimbang sebaiknya mudah diaplikasikan dalam pola makan sehari hari dan tepat nilai gizinya. Demikian dikatakan oleh Dr. dr. Luciana B. Sutanto Ms, SpGK, presiden Indonesian Nutrisian Association ( Asosiasi Gizi Indonesia  ), pada acara karnaval Ayo Melek Gizi, Minggu, (22/01/2017) pagi di Halaman Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Menurut Luciana, salah satu  kunci makan sehat adalah makan bervariasi atau  selalu berganti ganti  jenis makanan  untuk membantu melengkapi  kebutuhan zat gizi. “Untuk menjaga kesehatan makanlah teratur dengan jadwal 3 kali makan utama  yakni pagi, siang, malam dan 2 hingga 3 kali selingan. Disamping itu, konsumsi gula, garam dan minyak harus dibatasi,” ujar Luciana.

Ditambahkan, keluarga bisa berpedoman pada “Piring Makanku” dikala menyediakan hidangan  dalam porsi sekali makan,  sehingga anggota keluarga selalu memeroleh  kecukupan asupan gizi yakni karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,  serat dan air dengan komposisi seimbang.

Dr. Luciana mengajak masyarakat  untuk mengonsumsi makanan yang berasal dari bahan pangan lokal. Karena menurutnya, bahan pangan lokal mempunyai kelebihan  yakni lebih segar, memiliki citarasa yang lebih baik, mempunyai kandungan nutrisi lebih terjaga dan harga yang lebih ekonomis. “Masyarakat berkesempatan memperoleh jenis makanan yang lebih bervariasi. Anakpun bisa mendapatkan lebih banyak pilihan makanan untuk dikonsumsi,” lanjut dr. Luciana.

Karnaval Ayo Melek Gizi yang didukung oleh PT. Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) bersama Indonesia Nutrition Association (INA) itu diselenggarakan untuk memperingati hari gizi nasional yang jatuh pada tanggal 25 Januari 2017. Karnaval diikuti ratusan warga masyarakat start dari Benteng Vredeburg dab finish di Taman Pintar Yogyakarta.  Hadir pula penjabat Walikota Yogyakarta, Drs. Sulistiyo, SH, CN, M.Si yang sekaligus melepas  acara karnaval itu.

Drs. Sulistiyo  mengatakan   masyarakat perlu terus  diedukasi berkaitan dengan masalah gizi.  Hal ini dilakukan agar masyarakat selalu mengingat  untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. “Tidak boleh gizi berlebih. Gizi kurang juga gak boleh. Yang boleh gizinya harus seimbang,”ujar Drs. Sulistiyo didepan peserta karnaval.

Dirinya berharap edukasi tentang gizi seimbang  itu  selalu   disampaikan kepada masyarakat, maka akan berdampak positip terhadap kesehatan. Gizi yang seimbang akan berpengaruh pada  tumbuh dan kembangnya badan  yang sehat dan akan mencegah penyakit yang ada pada diri manusi.

Penjabat Walikota mengapresiasi kegiatan itu dan berterima kasih  kepada semua pihak khususnya  PT. Sarihusada dan INA  dalam mengedukasi  masyarakat tentang gizi seimbang. Permasalahan gizi menurut Sulistiyo harus membutuhkan kolaborasi antar pemerintah, sektor industri, asosiasi dan masyarakat.

Semangat kolaborasi  dalam mengedukasi masyarakat pada peringatan hari gizi juga dituangkan  melalui beberapa kegiatan antara lain   sarapan pagi bersama  dengan menu lokal seperti tiwul dan  telur serta buah yang seimbang. Selain itu ada  funwalk (jalan santai) mengenakan kostum tradisional dengan membawa sejumlah makanan khas Yogyakarta  menuju Taman Pintar, konsultasi gizi dan mendongeng dengan tema Mengenal dan mencintai sayur dan buah. (@mix)