Kecamatan Danurejan Bagikan Seribu Bibit Cabai Ke Warganya

Menyikapi harga cabai dipasaran hingga saat ini masih cukup tinggi, Kecamatan Danurejan Kota Yogyakarta melakukan langkah positif dengan membagikan bibit cabai kepada masyarakat.

Ada sekitar seribu bibit cabai yang dibagikan dalam bentuk polibek yang dibagikan kepada masyarakat Se-Kecamatan Danurejan beserta pupuk non organic.

Camat Danurejan, Budi Santosa, mengatakan bantuan bibit ini diberikan kepada masyarakat dan kelompok tani yang selama ini serius mengembangkan tanaman cabai di Kecamatan Danurejan.

"Di Kecamatan Danurejan ini ada sekitar 10 kelompok tani dan setiap kelompok tani yang ingin mengembangkan tanaman cabai akan mendapatkan bantuan bibit secara gratis," katanya di pendopo Kecamatan Danurejan, Jumat pagi (27/1).

Ia menjelaskan, bantuan bibit cabai yang diberikan kepada kelompok tani tersebut berupa bibit cabai besar dan bibit cabai kecil.

"Bantuan seperti ini merupakan bentuk perhatian dan kepedulian kami terhadap kelompok tani dalam mengembangkan usaha pertaniannya sehingga bisa meningkatkan perekonomian mereka," ujarnya.

Menurut dia, cabai merupakan tanaman yang potensial untuk dikembangkan di wilayah Danurejan sehingga pihaknya terus mendorong warga untuk mengembangkan tanaman itu.

Selain itu Ia juga terus mendorong masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan rumahnya. Minimal dua sampai lima pohon cabai yang dapat memenuhi kebutuhan cabai satu keluarga.

Jadi kita ingin, lanjutnya, warga Danurejan memanfaatkan pekarangan rumahnya sebagai lahan bercocok tanam bibit cabe ini.

“Kegiatan ini untuk mendukung program gerakan menanam cabai di pekarangan rumah yang diselenggarakan bersama untuk mengantisipasi terhadap kenaikan harga cabe” ujarnya.

Menanam cabai di pekarangan rumah, menurutnya, memiliki keuntungan lebih. "Perawatannya lebih mudah dan tidak akan banyak terpengaruh oleh anomali cuaca seperti ini, jadi lebih bisa dikendalikan," papar dia.

Ia menilai permasalahan pangan harus menjadi perhatian. Meskipun cabai bukan kebutuhan pokok namun tetap harus ditangani mengingat keluhan warga sudah semakin banyak. 

Ia berharap, pembagian bibit cabai mampu mengatrol produksi cabe di wilayah Danurejan atau minimal dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pribadi. (Han)