Genjot Sektor Pariwisata, Pemkot Lakukan Sejumlah Terobosan

Pemerintah Kota Yogyakarta akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dalam pembangunan bidang kepariwisataan. Sehingga untuk mempercepat perkembangan sektor ini, Pemkot bertekad melakukan terobosan baru. Terakhir, Pemkot berhasil menata pendestrian di sepanjang Malioboro.

Setelah berhasil mencanangkan pengembangan kampung wisata, Pemkot juga telah melakukan pelestarian kampung budaya ketandan melalui pekan budaya tionghoa. “Kini sudah ada 17 kampung wisata yang siap dikembangkan,” kata Staf Ahli Walikota Yogyakarta Bidang Umum, Tri Widiyanto saat menerima kunjungan benchmarking diklatpim tingkat IV angkatan XXV Kabupaten Klungkung Provinsi Bali, di Balaikota, kamis (16/3).

Pemkot juga memberian kompensasi kepada wajib pajak obyek pajak bangunan cagar budaya dan bangunan warisan budaya, sehingga, jelasnya, akan tercipta iklim kerjasama yang baik antara Pemerintah dengan pemangku kepentingan.

Sebagai bentuk respons Pemkot dalam mendukung kesenian budaya, Pemkot juga memberikan apresiasi kepada tokoh masyarakat bidang seni, budaya dan pelestari heritage. “Mereka adalah tonggak budaya sekaligus pelestari budaya lokal yang harus terus didukung dan diberikan perhatikan.

Selain itu, sambungnya, bekerjasama dengan Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) dan PHRI. Pemkot melakukan pertemuan dengan para stakeholder melalui acara table top.

“Penyusunan Perda Kota Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kota Yogyakarta (RIPPDA) tahun 2015-2025 untuk memberikan arah pembangunan kepariwisataan sehingga dapat dilaksanakan secara sinergi, selaras yang didukung dengan kondisi wilayah dan masyarakat Kota Yogyakarta,” paparnya.

Tri Widiyanto menerangkan, pada tahun 2015, jumlah wisatawan domestik yang mengunjungi kota Yogyakarta mencapai angka 2.857.599 orang. dan wisatawan mancanegara 393.082 orang dengan rata-rata lama tinggal (length of stay) 2, 35 malam.

“Oleh karena itu, perkembangan usaha penunjang pariwisata seperti hotel, restoran, dan hiburan di Kota Yogyakarta juga cukup pesat,” terangnya.

Ia menguraikan, Potensi pariwisata di Kota Yogyakarta antara lain potensi wisata sejarah, potensi wisata budaya, potensi wisata belanja, potensi wisata pendidikan, potensi wisata mice (meeting, incentive, convention, exhibition), potensi wisata pameran dan eksebisi serta potensi wisata minat khusus. (Tam/Nurul)