Dua Sekolah Di Kota Yogya Maju Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional 2017
Dua sekolah di Kota Yogya berhasil mewakili Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalan mengikuti Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat nasional tahun 2017. Dua sekolah tersebut adalah Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Karangkajen dan MTs Mualimat Yogyakarta.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Karangkajen, Suhardi mengungkapkan rasa syukurnya karena kerjasama yang baik antara guru, orangtua dan murid di SD Muhammadiyah Karangkajen berbuah manis.
Ia mengaku, jika dalam kegiatan sehari-hari kerjasama para guru, orangtua dan murid di sekolahnya sangatlah baik.
“Tidak lah mudah menciptakan sekolah yang berwawasan lingkungan apabila tidak ada peran serta orangtua, murid dan guru. Kerjasama ini terkait kepedulian menjaga kebersihan sekolah.” Katanya di aula SD Muhammadiyah Karangkajen, Rabu (19/4)
Ia berharap melalui lomba Sekolah Sehat ini SD Muhammadiyah Karangkajen dapat mewujudkan kehidupan yang bersih, cerdas dan sehat di lingkungan sekolah.
“Bukan sekedar ingin mendapatkan gelar juara saja, tetapi kami pun berusaha agar para warga sekolah juga memiliki kehidupan yang bersih dan sehat,” harapnya.
Sementara itu Penjabat Walikota Yogyakarta, Sulistiyo mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah berkomitmen untuk terus mewujudkan Kota Yogya sebagai kota pendidikan yang berkualitas.
Menurutnya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas tidak bisa dilepaskan dari upaya untuk membangun kesehatan di lingkungan pendidikan.
“Kondisi lingkungan sekolah yang sehat diharapkan dapat memperlancar proses kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai target kualitas pendidikan terbaik yang dapat kita perjuangkan dan usahakan bersama, dengan melibatkan berbagai stakeholder pendidikan di Kota Yogya” ungkapnya.
Ia menambahkan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat tentunya harus didukung perilaku hidup yang sehat dan bersih. Untuk itu, lanjutnya, selain melalui keluarga sebagai pilar utama, sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan wahana yang efektif untuk membentuk perilaku hidup bersih dan sehat yang sadar akan kesehatan dan kebersihan.
“Salah satunya melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan program pokoknya yakni Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat” katanya.
Baginya lomba Sekolah Sehat memang merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan kesadaran bagi kita semua, baik bagi siswa, para guru dan staf, serta orangtua tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri beserta lingkungannya.
“Manfaat terpenting dari lomba ini bukanlah pencapaian akan kemenangannya, akan tetapi yang terpenting adalah warga sekolah menjadi sadar akan pentingnya sekolah yang bersih dan sehat untuk kebaikan bersama” tegasnya.
Dengan kondisi sekolah yang bersih dan sehat, Ia berharap nantinya pola hidup sehat tidak hanya terbangun di sekolah saja, akan tetapi akan berkembang ke lingkungan rumah, kemudian di kampung dan akhirnya tertanam pola hidup sehat dan menyebar ke seluruh masyarakat Kota Yogyakarta.
Ketua Tim Juri LSS Nasional 2017, Nimade Dyah menyampaikan penilaian di tingkat Nasional tidak jauh berbeda dengan di tingkat wilayah. “Mekanisme sekarang hanya rechecking saja terhadap penilaian hasil dari tingkat wilayah. Tapi tetap indikatornya sama,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, penilaian juga melihat seberapa besar peran guru dalam mengintegrasikan pengetahuan kesehatan dengan mata pelajaran di kelas.
“Dengan demikian, pengetahuan siswa dan peran guru dapat saling melengkapi sehingga penanaman nilai-nilai kesehatan dapat terinternalisasi secara menyeluruh” jelasnya.
Poin penilaian selanjutnya adalah peran pemerintah daerah/kota dalam mendukung implementasi sekolah sehat. Ia meyakini jika Pemkot Yogya telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung kepala sekolah dalam mewujudkan lingkungan sekolah sehat.
“Komitmen sekolah dan Pemkot harus seimbang. Harus maksimal. Kalau hanya sekolah saja tidak mungkin,” ucapnya. (Han)