Kirab Andong Warnai Pembukaan Pesta Pendidikan Yogyakarta 2017

Puluhan alat transportasi tradisional khas Kota Yogyakarta atau andong dikerahkan untuk memeriahkan pembukaan pesta pendidikan Yogyakarta 2017. Kirab andong menandai dibukanya pagelaran ini sekaligus untuk memperingati hari kartini yang telah jatuh pada jum’at kemarin, (21/4).

Sedikitnya 110  anak yang terdiri dari TPA Prabadarma, TPA Beringharjo dan KB Kirana turut serta dalam konvoi ini. Mengenakan pakaian adat Jawa, 22 andong yang ditumpangi anak-anak PAUD ini dielepas langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edi Hery Suasana.

Mengambil start dari Balikota, Kirab andong ini rencananya akan berkeliling hingga jl, malioboro dan taman pintar dan akan diakhiri kembali ke balikota. “Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan anak-anak tentang moda transportasi tradisional Yogyakarta,” kata Edi Suasana sesaat sebelum melepas kirab andong, Pagi ini, (22/4).

Selain itu, sambungnya, kirab ini juga sebagai sarana mengenalkan nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan kartini dalam mengisi kemerdekaan dan melanjutkan perjuangan bangsa Indonesia.

Dengan kirab andong ini, kata Edi, diharapkan bisa menggerakkan partisipasi serta semangat warga Kota Yogyakarta untuk terus memajukan pendidikan dan menjaga serta melestarikan nilai-nilai budaya yang di miliki Kota Pendidikan ini.

Sementara itu, Ketua Panitia Pesta Pendidikan, Arninta Puspitasari menuturkan, Kami memilih andong karena merupakan transportasi tradisional khas dari Yogyakarta dan sangat mewakili daerah ini.

Pesta Pendidikan

Sementara itu, pesta pendidikan Yogyakarta 2017 resmi dibuka pagi ini (22/4) oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edi Hery Suasana di balaikota. Kegiatan akbar ini akan berlangsung selama dua hari sejak hari ini (22-23 April).

"Saya sangat memperhatikan pendidikan anak usia dini, anak-anak ini kelak akan menjadi penerus dan pemimpin bangsa Indonesia, mereka harus dibekali karakter dan integritas karena kedua hal itu penting," ucapnya.

Segudang kegiatan tersaji dalam kegiatan ini, yang digolongkan menjadi tiga kegiatan besar, yang pertama perbincangan pendidikan, kedua yaitu pameran publik, dan ketiga adalah pentas seni dan aksi publik.

Lebih jauh Arninta Puspitasari menjelaskan, Tidak tanggung-tanggung sebanyak 200 komunitas pendidikan turut serta dalam kegiatan ini. “Pesta pendidikan terdiri dari jaringan organisasi , komunitas maupun individu dibidang pendidikan maupun non pendidikan,” ungkapnya.

Arninta memaparkan, pesta pendidikan merupakan bentuk nyata partisipasi publik dalam satu wadah yang bergerak, belajar dan bermakna bersama untuk pendidikan.

‘Sejumlah agenda kegiatan besar telah dijalankan untuk diperlihatkan kepada publik agar bisa bergerak, belajar dan bermakna bersama sesuai konsep yang didorong oleh komunitas pendidikan ini,” jelasnya. (Tam).