Warga Terban Gelar Merti Kampung dan Kirab Budaya Rejeban
Warga Masyarakat Terban Gondokusuman menggelar Merti Kampung dan Gelar Budaya Rejeban tahun 2017. Kegiatan tersebut rutin digelar oleh warga Terban dan menjadi simbol gotong-royong dan kerja sama antar warga.
Menurut Lurah Terban Anif Luhur Kurniawan, kegiatan adat istiadat tersebut diharapkan menjadi tradisi yang bisa mendidik generasi muda saat ini dan masa mendatang. Pasalnya di tengah arus globalisasi seperti saat ini, banyak perubahan budaya yang dialami masyarakat.
“Ada kerinduan yang muncul dari warga untuk mempertahankan tradisinya. Mereka pun berkontribusi secara swadaya. Ini terlihat dari antusiasme warga menyiapkan kegiatan ini,” katanya di halaman SMAN 9 Yogyakarta, tempat dimana kirab tersebut dimulai, Sabtu sore (22/4).
Ia mejelaskan asal mula tradisi Rejeban berasal dari istilah Rajab (bulan Rajab) yang di dalamnya ada peringatan Isra’ Mi’raj. Ini diperingati dengan ritual adat tradisi sesuai budaya Jawa yang mengutamakan gotong royong, guyub rukun melalui interaksi langsung dengan semua elemen masyarakat.
“Berangkat dari keinginan mengangkat kembali tradisi budaya lokal yang mulai dilupakan tersebut maka diselenggarakan rangkaian acara Rejeban dengan kemasan yang disesuaikan dengan jaman sekarang tanpa melupakan atau menghilangkan makna yang sesungguhnya dari tradisi tersebut,” jelas dia.
Selain Merti Rejeban, katanya, masyarakat Terban juga memiliki banyak kegiatan budaya lainnya. Seperti Jalan Satu Suro dan Merti Bumi yang digelar setiap dua tahun sekali.
“Warga juga terlibat dalam kegiatan Merti Code, kesadaran masyarakat perlu terus dipupuk,” ujarnya
Sementara itu Penjabat Walikota Yogyakarta, Sulistiyo yang pada kesempatan itu melepas kirab tersebut menyabut baik apa yang sudah di lakukan oleh warga terban, pasalnya kegiatan tradisi Rejeban merupakan kegiatan yang harus dilestarikan sebagai bentuk penghormatan kepada para pendahulu pendiri kampung dan para tokoh masyarakat sekaligus pelestarian budaya.
“Terlebih lagi predikat Kelurahan Terban memiliki predikat sebagai Kelurahan Budaya, sehingga menjadi kewajiban seluruh masyarakat untuk terus melestarikan tradisi dan kebudayaan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari” ungkapnya.
Ia berharap kirab budaya tersebut dapat meningkatkan kerukunan, kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Terban, serta semakin menyatu dalam setiap denyut nadi kehidupan, saling menghormati dalam kebersamaan dan perdamaian.
“Selain itu Kirab Budaya ini juga dapat menjadi daya tarik pariwisata tersendiri bagi Kelurahan Terban, sehingga predikat Yogyakarta sebagai Kota Pariwisata Berbasisi Budaya akan semakin kuat, tentunya dengan nilai-nilai budaya adiluhung yang selalu dijunjung tinggi” tambahnya.
Pada kempatan tersebut Ia berpesan agar seluruh peserta Kirab dapat menjaga ketertiban selama di jalan raya, mematuhi rambu-rambu dan pengendara jalan yang lain sehingga dapat kembali ke garis finish dengan selamat. (Han)