Walikota Berikan Kultum Perdana Di Ajang Pesantren Ramadhan

Dalam rangka mengoptimalkan serta menjaga kekusyuk’an beramal di bulan Ramadhan, Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar kegiatan bertajuk Pesantren Ramadhan. Kegiatan ini secara resmi dibuka Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Masjid Diponegoro Balaikota, senin (29/5).

Pembukaan Pesantren Ramadhan ditandai dengan penyerahan santunan pada salah satu peserta pesantren Ramadhan. Dalam kesempatan itu, Walikota berkesempatan memberikan kultum perdana pada rangkaian kegiatan pesantren Ramadhan.

Dalam kultumnya Walikota menuturkan pesantren ini bertujuan memberikan bekal spiritual khususunya bagi para pekerja yang sudah berusia tua. “Ramadhan adalah bulan yang penuh limpahan Rahmat, manfaatkanlah dengan baik,” katanya.

Haryadi mengajak untuk menyambut bulan Ramadhan dengan rasa senang, sebab bertemu bulan ramadhan merupakan satu kenikmatan yang tidak bisa dirasakan oleh semua orang.

Ia menegaskan Bulan Ramadhan adalah momentum tepat bagi kita untuk mengoptimalkan amal ibadah sebanyak-banyaknya. Ia juga mengajak menggunakan lisan untuk amar ma’uf nahi munkar.

Wakil Ketua Baznas Misbachrudin  menambahkan Peserta pesantren tahun ini tediri dari para pekerja seperti pengemudi becak kayuh, kuli bangunan, pedagang asongan dan juru parkir. “Kami menyediakan kuota 75 orang dan ternyata tingkat partisipasinya meningkat sehingga jumlah pesertapun membludak melebihi kuota yang disediakan,” tuturnya.

Karena membludak, maka kami lakukan proses seleksi berdasarkan umur, jenis pekerjaan, dan tanggungan keluarga. Namun tahun ini kami menekankan calon santri dengan usia yang lebih tua.

“Para peserta ini akan nyantri sebulan penuh di masjid diponegoro, mereka juga kami berikan fasilitas penginapan di balai RK yang letaknya tidak jauh dari masjid diponegoro,” urainya.

Rangkaian kegiatan yang harus dijalani oleh para santri adalah sholat tarawih, tadarus, seholat berjamaah dan kajian-kajian ilmu. Namun Misbachrudin tetap memberikan kesempatan bagi para peserta untuk tetap melakukan aktifitas pekerjaanya.

Lebih jauh Misbachrudin menjelaskan teknisnya mereka bisa membagi waktu antara bekerja dan nyantri sehingga keduanya bisa berjalan beriringan, namun bagi mereka yang selama sebulan penuh fokus mengikuti kegiatan kami memberikan santunan Rp.1 juta bagi masing-masing peserta.

“Sesuai tema tahun ini, ibadah khusyuk rezeki numpuk, golek ganjaran oleh bayaran,” tandasnya.

Selain Pesantren Ramdhan, Baznas juga mengadakan madrasah Al Qur’an berbasis OPD. Kegiatan ini ditujukan untuk seluruh karyawan Pemkot Yogyakarta baik sudah bisa membaca Al Qur’an maupun yang belum bisa sekalipun. “Madrasah ini dilaksanakan sejak tanggal 29 mei hingga tanggal 22 juni mendatang,” katanya.

Rencananya tahun ini Baznas juga akan membagikan sadaqah, pesantren polisi, safari ramadhan, gerai zakat hingga edukasi zakat. “Tahun ini kami memiliki tujuh program,” tuturnya. (Tam).