Smart Batik Indonesia Ciptakan Batik “Bhineka Tunggal Ika†Kombinasi Antara Budaya, Sosial, dan Sains
Setelah sebelumnya berhasil membuat motif-motif tematik seperti motif pendidikan, kesehatan, transportasi, pertanian, kini Smart Batik Indonesia kembali mengeluarkan motif batik baru yaitu motif batik bertema persatuan “Bhineka Tunggal Ika”.
Pemilik Smart Batik Indonesia, Miftahudin Nur Ihsan menceritakan bahwa ide pembuatan motif ini karena keprihatinannya dengan kondisi nasional saat ini. “Saya melihat bangsa ini sedang dihadapkan dengan banyak masalah, salah satu yang paling menonjol adalah isu SARA” ujarnya saat dijumpai belum lama ini.
Pada batik ini, Motif yang di munculkan cukup unik karena memunculkan peta Indonesia dalam bingkai sekar jagad. Selain itu ada nuansa klasik motif parang dan truntum dalam ceplok sekar jagad yang lain dan diapit dua tumpal bergambar senyawa porfirin sederhana.
Ia menjelaskan untuk motif peta Indonesia mempunyai makna bahwa kita semua adalah bangsa Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. “Kita semua saudara, kita dapat bersatu, meskipun dipisahkan oleh lautan” katanya.
Sementara untuk corak tradisional parang dan truntum mengandung makna tersendiri yakni menggambarkan semangat yang tidak pernah padam.
“Harapan dari corak parang ini adalah agar kita senantiasa selalu bersemangat dalam membangun Indonesia” ujarnya
Sedangkan motif truntum diartikan sebagai tumbuh lagi. “Ini berarti harapannya agar kita menumbuhkan lagi rasa cinta tanah air dan rasa persatuan demi Negara Kesatuan Republik Indonesia” katanya.
Untuk bagian akhir dari batik ini adalah motif tumpal. Motif tumpal yang diambilnya ini merupakan gambar senyawa porfirin. Porfirin merupakan senyawa dasar yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup (manusia, hewan, tumbuhan).
“Porfirin membentuk hemoglobin (manusia) dan klorofil sebagai salah satu elemen terpenting. Maknanya adalah semangat persatuan Bhineka Tunggal Ika. Semangat ini adalah salah satu syarat agar negara ini tetap eksis dan berkembang. Oleh karena itu, hal ini perlu dijaga” tegasnya.
Semua ini dikerjakannya secara manual menggunakan malam/ lilin batik. Batik persatuan ini dijualnya dengan harga Rp130.000 untuk ukuran 2m x 1,15m. Ihsan sendiri sudah memasarkan batik buatannya tersebut secara luas melalui media online.
Ia berharap dengan batik ini masyarakat Indonesia dapat semakin menyadari pentingnya perbedaan dan toleransi agar kedamaian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia dapat terjaga.
“Batik persatuan ini adalah salah satu bentuk kepedulian saya selaku generasi muda. Saya mengungkapkannya lewat batik karena kebetulan saya baru merintis usaha batik. Kalau saya ahli musik, mungkin saya mengungkapkannya lewat sebuah lagu. Saya yakin kita semua dapat berkontribusi untuk Indonesia melalui bidang masing-masing” ungkapnya. (Han)